Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Sering Terjadi Gempa

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Sering Terjadi Gempa

BATAMNEWS.CO.IDJakarta - Aktivitas gunung Anak Krakatau meningkat sejak 18 Juni 2018. Mulai sering terjadi gempa.

Badan Geoloogi ESDM merinci perkembangan status Gunung Anak Krakatau mulai dari 18 Juni 2018. Pada hari itu, terjadi gempa vulkanik dan tektonik.

"Tanggal 18 Juni 2018, selain gempa vulkanik dan tektonik, mulai terekam juga gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-21 mm (dominan 6 mm)," tulisnya.

Pada hari selanjutnya yaitu 19 Juni 2018, gempa hembusan di gunung tersebut meningkat menjadi 69 kejadian per hari. Selain itu, mulai terekam juga gempa dengan low frekuensi.

" Selain itu mulai terekam juga gempa low frekuensi sebanyak 12 kejadian per hari. Gempa Tremor menerus dengan amplitude 1-14 mm (dominan 4 mm)," sambungnya.

Setelah itu, pada 20 Juni 2018 aktivitas terus naik. Terjadi 88 kali gempa hembusan, 11 kali gempa low frekuensi dan 36 kali gempa vuklkanik dangkal. 

Hari selanjutnya, aktivitas gempa vulkanik dangkal meningkat. Terjadi juga gempa vulkanik dalam.

"Tanggal 21 Juni 2018, terekam 49 kali gempa Hembusan, 8 kali gempa Low Frekuensi, 50 kali gempa vulkanik dangkal dan 4 kali gempa vulkanik Dalam," imbuhnya.

Seperti yang tertulis di situs Kementerian ESDM seperti yang dilihat Batamnews, Minggu (24/6/2018), hingga saat ini tingkat aktivitasnya masih pada status Waspada (Level II). Direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 1 km dari kawah.

Petugas setempat juga telah melakukan koordinasi mengenai peningkatan aktivitas gunung tersebut. Kewaspadaan petugas diminta ditingkatkan.

"Sejak tanggal 18 Juni 2018 sudah dikoordinaskan dan diinformasikan kepada pihak BPBD Prov. Banten, BPBD Prov. Lampung dan BKSDA Lampung agar meningkatkan kewaspadaan dan tidak mendekat ke pulau Anak Krakatau," imbuhnya.

(deb)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews