3 Kisah Misterius di Danau Toba, Sering Terjadi Setiap Hari Besar

3 Kisah Misterius di Danau Toba, Sering Terjadi Setiap Hari Besar

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Baru-baru ini, Kapal Motor (KM) Sinar bangun yang mengangkut 70-an penumpang tenggelam di perairan Danau Toba. Kapal tenggelam atau manusia mati terbenam bukanlah peristiwa yang asing di danau ini.

Kerap terjadi kecelakaan di danau pada hari-hari besar, dan korbannya biasanya bukan penduduk asli sekitar Danau Toba. Sama halnya dengan kejadian kecelakaan baru-baru ini, sering terjadi penghilangan sementara jasad korban.

Penduduk setempat masih memercai mitos pastinya mengatakan bahwa korban tersebut disembunyikan oleh penguasa danau tersebut.

1. Misteri hilangnya Naomi Lubis

Pergunjingan di masyarakat berbau irasional mengiringi hilangnya Naomi br Lubis di Pantai Lumban Binanga, perairan Danau Toba, Kecamatan Laguboti, Tobasa, Sumut, pada Agustus 2016 lalu.

Menurut cerita masyarakat sekitar, konon di bibir Pantai Lumban Binanga ada batu berwarna putih yang disebut Batu Nabontar. Diyakini, pantai tersebut adalah tempat ‘bersemayam’ Boru Hutajulu.

Namun selalu ada pesan, tidak diperbolehkan berenang terlalu dekat ke batu, dilarang bersikap tidak baik atau berbicara kotor. Selain itu, ada marga yang dilarang masuk lokasi itu.

Sejumlah orangtua yang ditemui di Lumban Binanga mengisahkan, semasa kecilnya, bagi pendatang baru yang berkunjung ke pantai itu selalu ditanyakan marga apa. Jika berkaitan dengan dengan marga dimaksud, langsung dilarang dekat ke lokasi pantai.

2. Misteri kapal tenggelam di Danau Toba

Kapal tenggelam di Danau Toba juga pernah terjadi pada tahun 1997.  KM Peldatari yang mengangkut 200 penumpang yang menyaksikan penutupan Pesta Danau Toba (PDT) XVII itu oleng.

Kapal tersebut enggelam dalam pelayaran dari Tigaraja, Parapat, ke Tomok, Pulau Samosir. Sampai Kamis (17/7) lalu, 83 korban ditemukan tewas dan 85 lainnya berhasil selamat.

Kronologi kapal tenggelam dikisahkan oleh salah satu korban selamat yang kebetulan seorang suku Batak. Puluhan, bahkan sebagian besar penumpang di bagian anjungan dan di bagian bawah, berlomba-lomba ke depan.

Puluhan penumpang bertumpuk di bagian kiri depan. Kapal pun oleng ke kiri.
Melihat kapal  oleng, penumpang beramai-ramai berpindah ke kanan. Kapal pun oleng ke kanan.

“Saya tidak tau apa-apa lagi. Menjelang kapal terbalik, saya melompat dan menyelamatkan diri, berenang ke pantai,” ujar Novendra, yang menumpang kapal tersebut untuk menjenguk inanguda-nya (bibinya) di Tomok.

3. Misteri kecelakaan di Danau Toba setiap hari besar

Di tengah semarak perayaan Festival Danau Toba 2013 yang mengangkat kembali pariwisata di Danau Toba muncul suatu musibah. Kecelakaan antara Kapal Motor Yola dengan Kapal Ferry Tao Toba I di tengah perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (8/9/2013) sekitar pukul 11.OO WIB, menjadi topik yang membuat penasaran.

Kecelakaan yang mengakibatkan belasan penumpang Kapal Motor Yola dilaporkan mengalami luka-luka itu menjadi celah untuk menerawang ke mitos Danau Toba. Apalagi dengan dikabarkan empat orang dari 85 penumpang di kapal tersebut hilang pascakecelakaan dua kapal tersebut.

Kejadian ini pastinya mengingatkan kembali akan mitos-mitos yang masi melekat pada sebagian besar masyarakat setempat. Masyarakat setempat masih mengakui adanya magis yang menguasai Danau Toba.

Apabila terjadi musibah di kawasan Danau Toba yang memakan korban orang-orang pendatang, penduduk setempat akan beranggapan kalau si Ratu danaulah yang sedang murka. Dan dengan sendirinya penduduk setempat akan beranggapan bahwa korban tersebutlah yang bersalah karena telah membuat Ratu murka.

(deb)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews