Kenalan dengan Ahli Forensik Polda Kepri, dr. Leonardo Sp.F

Leo Rasakan Kisah Hidup Jenazah yang Dibedah

Leo Rasakan Kisah Hidup Jenazah yang Dibedah

dr. Leonardo Sp.F. (Foto: Kokorimba/Batamnews)

Berbicara dengan mayat. Hal yang mungkin terdengar konyol. Namun tidak bagi dr. Leonardo, Sp.F. Pria yang juga anggota Polri berpangkat Ipda ini mengaku melakukan hal itu tiap kali menjalankan operasi forensik.

Pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu aktif bekerja di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri. Dalam kesempatan bincang-bincang dengan Batamnews.co.id, banyak cerita menarik yang tumpah dari pengalamannya

Ia terkadang merenung di depan setiap jenazah yang diotopsinya. Seperti ada sesuatu yang kadang bisa didapatkan. Bagaimana perasaan yang didapatkan semasa hidup si jenazah, serta seperti apa proses perjalanan hidup mayat tersebut hingga ajal menjemputnya. Kadang hal itu dilakukan Leo hingga dua pekan, jika berjumpa kasus jenazah Mr.X atau Mrs. X alias tanpa identitas

Banyak hal dan tantangan yang harus dihadapi Leo sebagai dokter ahli forensik di Polda Kepri. Selain di Rumah Sakit Bhayangkara, Ia juga bertugas di Rumah Sakit Embung Fatimah Kota Batam

Setiap mengotopsi mayat, Leonardo bahkan selalu berbicara kepada mayat yang ia bedah. Ini semacam ritual untuk meminta izin. Hal ini dikatakannya sesuai anjuran dosennya sewaktu kuliah. Kadang ia berdiam diri dalam menenangkan pikiran di samping mayat.

Saat dijumpai di ruang kerjanya di Mapolresta Barelang, Kamis (14/6/2018), Leo bercerita banyak. Diantaranya bagaimana saat ia memulai otopsi terhadap jasad yang terbaring kaku di lemari es seperti kasus pembunuhan.

Sebagai dokter forensik apakah ada hal yang sangat sulit untuk dikerjakan ?

Setiap kasus itu pasti sulit, Apalagi jenazah kalau dikirim ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri. Setiap kasus ada kesulitan masing-masing, dan tak selalu sama. Saya harus bisa menanganinya dengan cara tersendiri, harus putar otak dengan ilmu yang saya dapat. Dari kesimpulan itu,maka muncul hal hal yang bisa membantu mengungkap sebuah kasus

Apakah ada kesukaran di dalam mengungkap kasus?

Ada, kita kadang mengalami kesukaran, di Indonesia ini sistem yang berjalan itu masih belum standar tertinggi dalam pemeriksaan. Kadang kita harus memilih milih untuk penanganan sebuah kasus, apakah akan digunakan standar penanganan kasus normal tapi hasil tercapai. Biasanya forensik memakai standar tertinggi dimana artinya negara harus siap hadir untuk mendukung penuh.

Seberapa sulit menangani jenazah tanpa identitas?

Kalau Mr X itu kesulitan tidak ada, biasanya kalau ada penemuan mayat, mereka mengirim ke kamar jenazah dan dititip 2x24 jam. Penyidik bisa memutuskan apakah akan dilakukan bedah mayat atau tidak

Selain itu kita rembukkan tata cara penguburan jenazah tersebut. Apakah ada keluarga yang akan datang menjemputnya.

Apa tantangan dalam pekerjaan ini?

Setiap kasus pasti berat dan memiliki tantangan tersendiri. Kami tidak pernah melihat apakah dalam setiap mayat yang dikirim ke sini menarik atau tidak untuk dibedah, bagus maupun tidak bagus, tapi tidak bisa kita pungkiri ada beberapa kasus seperti pembunuhan dengan tersangka yang hampir nyata di depan mata sangat menarik.

Selama ini sejauh mana forensik mengungkap kasus?

Kita berbicara waktu, kalau waktu penemuan mayat itu cepat, dan mayat dalam keadaan segar serta bukti pendukung cukup. Selain itu dukungan standar tertinggi didapat itu bisa kita ungkap dengan cepat

Dukungan keluarga dengan profesi ahli forensik Ini seperti apa?

Saya lebih takut kepada orang hidup dibanding orang mati sebab kalau orang hidup berpotensi melakukan kejahatan.

Slogan apa yang dipakai sebelum Forensik terhadap mayat?

Kami ada cara untuk menghargai jenazah dengan mengheningkan cipta. Jasad yang kita otopsi pernah hidup. Kini tidak bisa berbuat apa apa sehingga butuh bantuan forensik untuk mengungkap apa hal yang menimpa mereka


(jim)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews