Pertemuan AS-Korut di Singapura Bukan Kali Pertama Bahas Nuklir

Pertemuan AS-Korut di Singapura Bukan Kali Pertama Bahas Nuklir

BATAMNEWS.CO.ID- Pertemuan Korea Utara (Korut) dan Amerika Serikat (AS) sebenarnya bukan menjadi yang pertama membahas nuklir.

Sekitar tahun 1994 AS dan Korut pernah melakukan pertemuan karena bersitegang dalam proyek nuklir. Saat itu presiden AS yang menjabat adalah Bill Clinton.

Jauh sebelumnya menurut Derek Bolton dari American Security Project, program nuklir Korea Utara sudah berjalan sejak 1960an. Percobaan nuklir pun sukses di bawah pengawasan Soviet pada 1963. 

Korut pun menggalang dukungan dari Korea Selatan, Soviet adalah pelindung utamanya. Sayang Korea Selatan menolak untuk mendukung. Tahun 1908 dunia baru sadar bahwa pengembangan nuklir Korut bahaya.

Baca juga:

Trump Ingin Langsing, Jong Un Ingin Tinggi

Ada China di Balik Pertemuan Trump dan Kim

 

Pemimpin Korea Utara pada saat itu, Kim Il-Sung, ikut meratifikasi Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (Nuclear Non-Proliferation Treaty) di 1985. 

Perjanjian internasional ini dibuat untuk membatasi kepemilikan senjata nuklir. Pada 1989, Soviet runtuh dan membuat Korea Utara semakin terisolasi.

International Atomic Energy Agency, organisasi pengawasan nuklir yang berada di bawah PBB, meminta adanya inspeksi di situs nuklir Korea Utara pada 1992 dan 1993.

Korut menolak – mereka bahkan mengancam untuk membatalkan Perjanjian Nonproliferasi Nuklir jika inspeksi dilaksanakan.

Kesepakatan-kesepakatan yang diberlakukan tidak berlangsung lama. Ketika George W. Bush menjadi presiden AS pada 2001, banyak orang menduga, ia akan melajutkan diplomasi Clinton dengan Korea Utara. Namun ternyata, semuanya berantakan.

(kin)
 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews