BATAMNEWS.CO.ID, Batam  - Menjadi tukang parkir merupakan sebuah pekerjaan yang mulia. Kendati kerap dianggap sebelah mata. Namun bagaimana jika anda berjumpa tukang parkir yang penuh tato. Mulai dari wajah hingga seluruh tubuh dipenuhi berbagai motif. Jangan kabur dulu dan berteriak.

Siapa tahu, tukang parkir yang anda jumpai adalah Charlos. Tapi sekali lagi, Don't judge the book by the cover. Jangan menilai seseorang dari penampilan. Kendati kita tetap harus waspada dengan situasi yang mencurigakan.

Kendati wajahnya menyeramkan dipenuhi Tato, seperti suku Indian, mungkin. Charlos ingin menjadi orang yang sopan dan ramah. Pria ini biasa bekerja sebagai tukang parkir di kawasan pertokoan belakang hotel Harmoni One Batam. Ia seakan menjadi sosok juru parkir yang menyeramkan.

Charlos, kelahiran Ambon tahun 1972 tersebut memiliki latar belakang keluarga militer, Ia mengaku sudah dikaruniai 4 orang anak serta 1 cucu. Bermodal pengalaman di lapangan, Charlos telah menggeluti pekerjaan juru parkir selama 20 tahun. Ia mengaku lama di Jakarta dan baru beberapa bulan di Batam.

"Banyak yang takut saat ingin bayar parkir karena kondisi fisik saya yang penuh tato, namun saya harus menunjukan sikap yang baik kepada mereka agar tidak takut," ujar charlos, kepada Batamnews, Selasa (22/5/2018).

Charlos mengatakan, dari hasil ia berkerja sebagai juru parkir, Ia bisa menghasilkan pendapatan per hari sebesar Rp 225 ribu, dipotong setoran ke Dishub Rp 25 ribu dan bayar lapak Rp 50 ribu perharinya. Sangat lumayan tentunya. "Kadang kalau saya sampai malam bisa lebih dari itu, biasanya sampai Rp 300 ribuan," katanya.

Memang terkadang ada rasa penyesalan tentang penampilannya yang penuh dengan tato. Hal itu membuat Charlos sempat susah untuk mencari pekerjaan.

"Saya harap untuk seluruh masyarakat Indonesia, jangan lihat orang dari penampilannya, tapi dari hati," sebutnya.

(put)