Senayang Jalankan Program Intropeksi Desa

Senayang Jalankan Program Intropeksi Desa

BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Pemerintah Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, memiliki cara tersendiri, untuk membentuk desa tertib administrasi.

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Senayang, Amrullah mengatakan, program intropeksi desa tersebut dilakukan setelah dilaksanakannya konsultasi dengan camat. Melihat program itu mengandung nilai positif, maka camat pun mensetujui apa yang dicanangkan oleh dirinya.

"Sebagai Sekcam, sebelumnya saya juga sudah berkonsultasi juga dengan pak camat, untuk mengintropeksi kinerja desa dan BPD agar tertib administrasi lah. Bunyinya instropeksi kinerja atau tertib administrasi desa dan BPD yang ada di Kecamatan Senayang," kata dia kepada Batamnews.co.id, Kamis (10/5/2018).

Dia menjelaskan, untuk tahap awal, baru empat desa yang dilakukan intropeksi. Keempat desa tersebut yakni, Desa Batu Belubang, Cempa, Pasir Panjang, serta Desa Tanjung Kelit.

"Tujuannya supaya desa tertib administrasi dan mantap sehingga sama dengan desa yang ada di kota lain. Kinerja bagus, disiplin mantap, pelayanan masyarakat oke. Rencana saya kalau tekejar waktu, kalau tidak sempat sebelum puasa, mungkin habis lebaran akan dipantau lagi desa yang belum," ujarnya.

Intropeksi desa yang merupakan inisiatif dari Sekcam Senayang itu, ternyata merupakan program perdana yang saat ini ada di Kecamatan Senayang dan bahkan Kabupaten Lingga sekalipun.

Dengan begitu, dia menginginkan intropeksi tersebut dapat dilakukan setiap tahunnya agar desa yang ada mampu berkembang dengan baik. Semua keperluan administrasi desa dapat berjalan maksimal, begitu juga ketika desa mempersiapkan administrasi pencairan dana desa yang kerap kali terjadi keterlambatan.

"Dalam program ini, kami tidak mengaudit, tapi hanya mengintropeksi," katanya.

Amrullah melanjutkan, bukan hanya untuk administrasi saja, program intropeksi tersebut juga akan memantau pembangunan fisik disetiap desa. Karena desa masih dibawah naungan kecamatan. 

"Ini intropeksi yang pertama kali diadakan oleh kecamatan. Selama ini, tunjuk ajar seperti itu sangat langka. Apalagi sekarang Senayang dianggap kecamatan yang tertinggal di Lingga. Kecamatam yang baru dimekar, sudah maju. Senayang ini tertua tapi malah tertinggal," ucapnya.

Dengan demikian, dia berharap Pemerintah Kabupaten Lingga dapat menyiapkan plafon anggaran kecamatan lebih tinggi. Terlebih lagi, Kecamatan Senayang yang merupakan daerah kepulauan dan memiliki 18 desa serta 1 kelurahan membuat biaya transfortasi yang cukup besar.

Untuk memonitor dan mengintropeksi setiap desa yang berada di wilayah tersebut, pihak Kecamatan harus berkeliling dengan cara carter kapal laut, karena tidak adanya kapal regular yang melayani setiap desa itu.

(ruz)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews