BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Eskalasi politik dalam masa kampanye pemilihan wali kota dan wakil wali kota Tanjungpinang 2018 semakin hangat. Hanya saja saat ini kesan yang muncul dari pendukung masing-masing, justru bukan mempertajam visi misi, melainkan mengumbar hujatan di media sosial. 

Hal ini mengundang keprihatinan Ikatan Alumni Bandung (IKAB) Kepri. Diskusi pun digelar. Termasuk bagaimana cara meningkatkan partisipasi pemilih. 

Program masing-masing calon pun dibedah. Termasuk mesin-mesin politiknya tak lupa dibahas.

"Menurut pengamatan saya, peserta pikwako kali ini kurang berani tampil dengan visi kedepan dan program nyata apa yg ingin diwujudkan jika menang, karena saat ini hanya perang klaim dan saling hujat di medsos," ujar pengamat kebijakan publik Buana Fauzi Februari, SH, SE, MM.CPS saat berdiskusi bersama pengurus IKAB (ikatan alumni bandung) kepri di bilangan jalan pemuda Tanjungpinang.

Menurut jebolan Lemhanas ini, peluang keduanya terbuka lebar dan sama kuat. Waktu pun tinggal dua bulan lagi.

Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Kelembagaan Ikatan Alumni Bandung (IKAB) Agus Hilman, SH., MH., menambahkan agar masyarakat tidak perlu ragu dalam memilih. Kedua calon layak memimpin.

Deri Noverlian, S.Kom., MH selaku Bendahara IKAB berpendapat, ditahun politik ini kedua belah pihak sudah memainkan politik santun, perlu kita acungi jempol, hal ini harus ditiru oleh tim suksesnya, jangan pula tim sukses bersikap berlebihan. 

"Khusus untuk ASN, mari kita bersikap profesional dan menjaga netralitas dalam pilwako ini"

Dalam diskusi itu juga nimbrung Zulkifli, penggiat sosial media. Ia berpendapat irama kampanye kedua calon masih jauh dari kesan sportif. Para simpatisan dan pendukung masih saling menjatuhkan dan menyebar kebencian.  

"Sehingga elektabilitas yang sudah baik ini malah bisa menurun," ujar dia.

(snw)