Bantuan Subsidi Kredit Usaha Rakyat Meningkat Jadi Rp 13,66 T

 Bantuan Subsidi Kredit Usaha Rakyat Meningkat Jadi Rp 13,66 T

Kepala Bidang Penjaminan Deputi Pembiayaan Kementerian UKM, Mohammad Hasyim (kiri) dan Pimpinan Cabang Askrindo Kepulauan Riau, Gami Aji Libraga. (foto: ret/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM membayar subsidi bunga dan Imbal Jasa Penjaminan (IJP) Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2017 sebear Rp 3,57 triliun. Tahun ini, pemerintah pusat menargetkan tersalur Rp 120 triliun yang pada tahun 2017 sebesar Rp 110 triliun. 

"Kemudian ada penurunan suku bunga KUR menjadi 7% yang sebelumnya tahun 2017 sebesar 9%. Hal ini sendiri dilakukan oleh pemerintah, dalam rangka mendorong percepatan realisasi penyaluran KUR," Kepala Bidang Penjaminan Deputi Pembiayaan Kementerian UKM, Mohammad Hasyim, di acara Sosialisasi Permenko Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR di Radison Golf & Convention Centre Batam, Kamis (22/02/2018).

Untuk realisasi penyaluran KUR tahun 2018, di akhir bulan Januari Pemerintah telah menyalurkan Rp 8,157 triliun atau 63% melalui 41 Lembaga Keuangan Penyalur yakni 35 bank, 4 lembaga keuangan dan 2 koperasi dengan jumlah 327.58 debitur. 

"Itu masih data di awal bulan Januari saja untuk pelaku UKM di seluruh Indonesia. Sementara subsidi KUR yang telah dibayarkan pemerintah pada Tahun 2017 senilai Rp 3,57 triliun, dan untuk mendukung target penyaluran KUR pada tahun 2018 senilai Rp 120 triliun, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Subsidi KUR tahun 2018 senilai Rp 13,66 triiiun," kata Mohammad Hasyim.

Ia menyebutkan Kementerian Koperasi dan UKM ditunjuk sebagai KPA Subsidi Bunga KUR berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 813/KMK.02/2016 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran Dalam Rangka Pembayaran Belanja. 

Pihaknya menargetkan bahwa penerima KUR lebih diutamakan untuk sektor produksi.

"Jadi 50 persen dari penerima KUR nantinya dari segi produksi, seperti bagi para petani maupun peternak. Tahun lalu masih belasan persen yang menerima tapi tahun ini kita tingkatkan, dalam hal ini kami mengandeng Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan juga Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) sebagai pihak penjamin," ucapnya.

Pimpinan Cabang Askrindo Kepulauan Riau, Gami Aji Libraga menyatakan untuk mengatasi kecemasan dari pihak perbankan, sampai dengan Januari 2018, Askrindo tercatat telah menjaminkan KUR sebanyak Rp 3,6 triliun, dimana Kepri mendapatkan Rp 16,5 miliar. Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan Januari 2017 yang hanya sebesar Rp 600 miliar dan Kepri sebesar Rp 2,5 miliar. 

Askrindo optimistis dapat menjaminkan 50% dari total KUR yang disalurkan melalui perbankan di tahun 2018. 

Gami menambahkan Pemerintah telah meningkatkan target penyaluran KUR mencapai Rp 120 triliun. Jumlah ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan realisasi penyerapan tahun lalu sebesar Rp 96,7 triliun.

Namun untuk Kepulauan Riau sendiri, ia memperhatikan bahwa masih kurangnya para pelaku usaha yang bergerak di bidang produktif. 

"Walau wilayah kepulauan, nyatanya selama ini yang kami jamin sendiri hanyalah pelaku UKM yang bergerak di bidang perdagangan," katanya.

Askrindo merencanakan mengandeng perbankan untun sosialisasi dan edukasi demi menggalakkan para pelaku usaha yang bergerak di bidang produktif.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews