Stres Gerobak Digusur Satpol PP, Pedagang Ini Nekat Hendak Bunuh Diri

Stres Gerobak Digusur Satpol PP, Pedagang Ini Nekat Hendak Bunuh Diri

Pak Kumis duduk di tengah jalan dengan menggenggam pisau dan tabung gas elpiji

BATAMNEWS.CO.ID, Batam  - Praktek pungli dan penggusuran oleh oknum Satpol PP Kota Batam membuat seorang pedagang sate nekad hendak bunuh diri di Simpang Jam, Batam, Kamis (26/3/2015) sekira pukul 11.35 WIB.

Kejadian bermula saat Hermanto (38), yang akrab disapa Pak Kumis, warga Baloi Danau, mendadak berdiri di tengah jalan di Simpang jam, Lubuk Baja, Batam.

Pemilik gerobak sate madura yang berjualan di depan Lucky Plaza Nagoya, Batam, ini tak terima dengan tindakanSatpol PP yang membongkar lapak jualannya pada Rabu 25 Maret 2015 lalu.

Padahal, selama ini dia rutin membayar upeti sebesar Rp 200 ribu kepada Kasi OP Satpol PP setiap bulan.

"Saya bayar Rp 200 ribu kepada Surya setiap bulan, tapi gerobak saya masih juga diangkat Satpol PP," kata Pak Kumis, kepada wartawan, Kamis (26/3/2015).

Pak Kumis yang sangat terpukul atas kejadian itu mengalami stres berat, hingga ia membawa pisau pemotong daging di tangan kanan dan tabung gas 3 kilo di tangan kirinya dan berdiri di tengah jalan Simpang Jam.

"Mau makan apa keluarga saya, kalau saya tak jualan. Lebih saya mati, jangan sampai anak dan istri saya yang mati," tambah Pak Kumis. Aksi itu menarik perhatian pengguna jalan. Bahkan ruas jalan di lokasi macet.

Namun saat dikonfirmasi kepada Kasatpol PP Hendri, mengenai peristiwa itu, ia mengatakan akan menindak anggotanya yang melakukan pungli.

"Kita akan tindaklanjuti praktek pungli yang dilakukan anggota saya dan mengenai gerobak dia yang kita amankan itu karena saya kesal melihat kursi mereka sudah memakan badan jalan. Saya jamin hal ini (pungli) tak kan pernah terjadi lagi," ujarnya.


[alf]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews