BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Polresta Barelang masih mendalami kasus dugaan ujaran kebencian terhadap Ketua DPD PDI Perjuangan Kepulauan Riau Soerya Respationo. Saat ini, terlapor, Horjani Hutagalung masih dalam tahap pengembangan.

Statusnya pun masih saksi belum tersangka. Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki kasus itu baru akan masuk gelar perkara sebelum dilanjutkan ke penyidikan.

“Mungkin sudah mau final ini, saya masih nunggu laporan ini dari penyidik. Nunggu gelar perkara,” kata dia, Senin (6/11/2017) di Polresta Barelang.

Di hari yang sama, sekitar pukul 14.00 WIB, penyidik Polresta Barelang mendatangkan seorang saksi ahli bahasa dari Universitas Batam, Yusman Johar, untuk mempelajari kasus ini.

“Jadi saya dipanggil ke sini sebagai memeriksa tentang bahasa-bahasa yang diposting di Facebook. Sehingga di sana nanti kita lihat, apakah ada arti setiap kalimat atau frasa dalam kalimat tersebut,” ujarnya saat keluar dari ruangan penyidik unit Tipiter.

Yusman Johar mengatakan, ia diperiksa terkait kalimat Horjani Hutagalung tersebut.

“Ada 28 pertanyaan tadi, ada pertanyaan utama dan beberapa pertanyaan lainnya,” ujar dia.

Yusman melanjutkan, menurut dia apa yang ada di dalam bahasa-bahasa tersebut terdapat beberapa kosa kata yang memiliki artian negatif.

“Memang sih di dalam bahasa-bahasa tadi ada kosa kata-kosa kata yang memiliki artian yang negatif,” kata dia lagi.

Yusman menjelaskan kalau kata-kata yang tidak pantas itu bisa dilihat dari makna bahasa yang digunakan.

“Memang di sana ada makna sombong, ada kata arogan, ada kata tidak merakyat. Itu kan kita analisis lagi,” terang dia.

Yusman juga mengatakan nantinya akan dilakukan pengujian lebih lanjut terhadap ujaran itu, saat ini ia mengatakan hanya itu yang bisa dia sampaikan.

Horjani merupakan politisi Partai NasDem. Dia menjabat sebagai Korwil DPP NasDem di Kepulauan Riau. Sementara itu Soerya Respationo adalah Ketua PDI Perjuangan Kepulaluan Riau yang juga mantan wakil gubernur Kepri.

(yud)