Semakin Brutal, Kelompok Teroris di Papua Perkosa Penduduk

Semakin Brutal, Kelompok Teroris di Papua Perkosa Penduduk

Kelompok bersenjata di Puncak Jaya, Papua. (foto: istimewa)


BATAMNEWS.CO.ID, Papua – Kelompok teroris bersenjata di area tambang PT Freeport di Tembagapura, Timika, Papua, semakin brutal. Setelah menembaki pos Brimob dan menyerang Markas Polsek Tembagapura, mereka diduga juga memperkosa penduduk setempat. Anehnya, meski sudah melakukan aksi secara sistematis, polisi belum memakai istilah teroris atau separatis untuk kelompok tersebut.

"Polsek Tembagapura telah menerima laporan terkait dugaan perkosaan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata di Tembagapura, saat ini korban atas nama E alias L sedang dalam perawatan di Rumah Sakit Freeport," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal, Selasa (31/10/2017).

Menurut kabar yang beredar, korban diperkosa oleh tiga orang pelaku.

Kamal mengatakan, tindakan kelompok bersenjata itu sudah sangat meresahkan dan membahayakan warga sipil.  

"Kami mengecam perbuatan keji yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata, karena perbuatan tersebut tidak manusiawi dan berahklak bahkan seakan-akan tidak beragama," katanya.

Seperti diketahui, kelompok bersenjata menyerang pos satuan tugas Brimob di Mile 67 dan Mile 66 area tambang PT Freeport dan menyerbu Markas Polsek Tembagapura, Timika, Papua, pada Minggu, 29 Oktober 2017. 

Kamal menuturkan, kelompok bersenjata diduga telah membuat jalan di Kampung Utikini yang berada tepat di atas pos keamanan yang beberapa hari lalu telah dibakar.

"Kelompok itu dari hasil pantauan bersiaga di sisi kiri dan kanan jalan yang berupa semak belukar," kata Kamal. 

Kapolres Mimika AKBP Victor D Mackbon mengungkapkan kasus kriminalitas di area Kimbeli dan Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, relatif meningkat akibat ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang beraksi di area tersebut.

"Daerah itu mereka (KKB) sudah jangkau, tindak kriminal sudah nyata dilakukan oleh mereka dan sangat meresahkan masyarakat," kata Victor di Timika, Selasa. 

Menurut Victor, di area Utikini warga kerap mendapat tekanan psikis berupa penjarahan dan pemalangan, dan Victor menuding KKB sebagai pelakunya.
 
Teror penembakan itu terus berlanjut hingga Minggu 29 Oktober. Warga yang berada di Perkampungan sekitar Kota Tembagapura kini dilaporkan terisolir dari suplai logistik.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews