Beras Oplosan Merk Bulog Ditanak Malah Jadi Bubur

Beras Oplosan Merk Bulog Ditanak Malah Jadi Bubur

Tim Satgas Pangan Kabupaten Natuna mengecek salah satu warung yang menjual beras Bulog di Jl. Soebrantas, Ranai, Kabupaten Natuna, Jumat (13/10/2017). (Foto: Fox/ Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Beras bermerk bulog untuk raskin beredar di warung-warung dan dijual secara komersil di Ranai, ibukota Kabupaten Natuna. Selain itu, kualitas beras ini berbeda dengan standar Bulog.

Temuan ini mengagetkan Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Natuna. Mereka menduga, ada oknum pengoplos yang memakai karung beras merk bulog yang beredar di pasaran tersebut

Sebelumnya, salah seorang warga di Kelurahan Bandasryah, Dion mengaku heran saat menanak nasi dari beras merk bulog yang dibelinya di warung seharga Rp.13.000 per kilogram. 

"Beras yang saya beli itu lembek. Kami kira airnya terlalu banyak. Akhirnya kami menanak lagi mengurangi airnya, tapi ternyata masih lembek," ungkapnya, Jumat (13/10/2017).

Foto: Beras yang ditanak yang dibeli dari karung merk Bulog

Karena mencurigakan, Dion dan keluarga memilih untuk tidak memakan beras itu. Ia khawatir terkait kemanan untuk dikonsumsi. 

"Berasnya malah jadi seperti bubur dan menggumpal. Kami lebih memilih makan mie instan malam tadi," ujar Dion.

Ia mengaku membeli beras tersebut dari sebuah toko di Kelurahan Bandarsyah. Harga beras dari karung Bulog untuk Raskin itu, dibeli Rp.13.000 per kilo.

Terkait adanya laporan yang viral di media sosial ini, tim Satgas yang terdiri dari Dinas Ketahanan Pangan, Disperindag, Bulog dan Satreskrim Polres Natuna melakukan pengecekan sampel ke salah satu warung, Jumat (13/10/2017) siang.

Alhasil, ternyata memang ditemukan indikasi tersebut. Pemilik warung mengaku mendapat pasokan beras bermerk Bulog dari penyalur di Pelabuhan Binjai.

Ia sendiri mengakui tidak memahami betul beras premium dan non premium (raskin) dari Bulog. Seperti diketahui, beras raskin pun tidak boleh diperjualbelikan secara komersil. 

Ibnu, salah satu pemilik warung grosir di wilayah Kelurahan Bandarsyah mengakui, selama ini, ia membeli beras tanpa memahami apakah itu beras bulog jenis premium atau beras raskin.

"Kami nggak perhatikan juga karungnya. Yang jelas kami beli per karung isi 50 Kg, itu seharga Rp 560 ribu dari Binjai, kami beli dari Edi," ujarnya.

Bahkan beras bulog yang dibeli beberapa hari lalu diakui Ibnu sudah habis dibeli warga. "Berasnya sudah habis juga. Kami juga jual per karung. Terakhir kami beli sekitar 20 karung," ungkapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Kantor Seksi Logistik, Perum Bulog Ranai, Tarmizi memastikan beras Bulog tersebut tidak dikeluarkan pihaknya.

"Baik gudang kami di Sedanau dan Ranai, kami tidak ada mengeluarkan beras Bulog seperti ini. Dilihat dari sampel yang ada, itu juga bukan jenis beras bulog. Baik itu raskin atau premium," tegasnya.

Tim Satgas yang diketuai Kasat Reskrim, Polres Natuna AKP. M. Komarudin mengatakan pihaknya sudah mengambil sampel dan akan menelusuri sumber beras bulog antah berantah ini.

"Bulog Natuna juga nggak mengatakan itu beras dari mereka. Kami perlu cek, ada informasi itu beras dari Kalimantan. Diduga ini juga beras oplosan," ujar Komarudin

Dilihat dari karung beras, memang ada yang jenis premium dan ada yang jenis CBP atau untuk beras Raskin.

(fox)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews