Perekrut Kerja Ternyata Intip Media Sosial Calon Pekerjanya

Perekrut Kerja Ternyata Intip Media Sosial Calon Pekerjanya

Melalui kecanggihan teknologi, kita bisa berbagi momen-momen menyenangkan kepada teman maupun kerabat melalui media sosial. Kini, media sosial ternyata bukan cuma menjadi alat untuk menggunggah foto ataupun video personal. 

Ketika para perekrut kerja berusaha menentukan kandidat yang tepat bagi posisi kosong di perusahaan, tak jarang mereka “mengintip” medsos para pelamar. Ini mungkin terasa kontroversial karena media sosial sejatinya merupakan wilayah personal. Tapi begitulah kenyataan yang terjadi.

Anda boleh saja tak setuju dengan hal itu, namun Anda juga bisa memilih untuk memanfaatkannya sebagai taktik dalam memperbesar kesempatan Anda untuk mendapat satu pekerjaan. Melansir halaman Forbes pada  Jumat (6/10/2017), ada tiga hal yang berusaha dilihat perekrut kerja dari media sosial, khususnya LinkedIn, Facebook, dan Instagram. 

Ketiga hal tersebut adalah portfolio desain atau tulisan, kegiatan organisasi, dan relasi mutual. Para perekrut akan menilai isi media sosial Anda, apakah Anda suka “menyampah” di media sosial atau berbagi hal-hal yang bermanfaat.

Jika Anda kerap menggunggah hal-hal positif, citra diri Anda yang positif akan didapat oleh para perekrut. Begitupun sebaliknya. Menurut CEO Jobvite, Dan Finnigan, hal terpenting lainnya yang perlu terlihat dari media sosial Anda adalah kesan otentik. Para perekrut akan “mundur” ketika melihat isi media sosial yang kesannya dibuat-buat dan membuat Anda telihat sebagai pribadi “palsu”.

Isi akun media sosial Anda dengan hal-hal positif

Kuncinya adalah dengan memastikan apakah konten yang akan Anda unggah benar-benar hal positif dan benar-benar dibagikan dengan tujuan tulus dari lubuk hati Anda, bukan untuk membuat orang-orang yang melihatnya memuji Anda.

Dari riset Jobvite, Dan Finnigan mengatakan bahwa ada beberapa hal yang benar-benar membuat para perekrut kerja enggan terhadap Anda. Yang menempati posisi pertama Adalah unggahan yang menampilkan pemilik akun memakai obat terlarang. Isi media sosial yang terlalu banyak berisi pilihan politik berada di peringkat ke dua. Ketiga adalah kesalahan penulisan dan terakhir keseksian, dan juga selfie. Nah, apakah Anda tertarik untuk memanfaatkan media sosial untuk memperbesar kesempatan untuk mendapatkan kerja? Keputusannya tetap Anda di tangan masing-masing Anda.

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews