BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Seorang sopir mobil pribadi nyaris duel dengan sejumlah pengelola taksi pangkalan di Nagoya Hill Mall, Lubuk Baja, Batam, Minggu (16/7/2017).

Pemicunya, para sopir taksi pangkalan Nagoya Hill menduga pria yang menjemput dua orang penumpang itu adalah sopir taksi online.

"Dari Grab ya?" ujar seorang pria menanyai pria tersebut. Namun pria itu menyebutkan ia bukan sopir taksi online.

Penumpang itu kata dia, adalah tamunya yang memesannya lewat aplikasi WhatsApp. "Dari WhatsApp," ujar pria yang diketahui bernama Mohammad Adha Jasfikar itu.

Baca juga:

Turis Singapura Trauma ke Batam: Ini Mimpi Buruk, Tak Ada Guna ke Batam

Namun para sopir taksi pangkalan itu tampak tak terima dan terus berupaya menanyakan hal itu.Ketegangan pun terjadi. Apalagi setelah Adha tak terima pintu mobilnya dibuka paksa.

Baca juga:

Video Sopir Taksi Pangkalan Nagoya Hill Nyaris Duel dengan Sopir WhatsApp

"Begini caranya baik-baik, bukan baik-baik itu namanya, begini namanya baik-baik, begini cara kalian menghargai?" ujar pria tersebut tampak emosi.

Kericuhan pun tak terhindarkan. Dua orang penumpang yang berada di dalam mobil tampak panik. Ia sempat hendak turun namun urung. Penumpang mobil tersebut juga sempat memperlihatkan isi pesan WhatsApp meminta dijemput.

"Kalau berani jangan begini caranya, main kita di luar," ujar pria itu. Namun beberapa sopir taksi pangkalan tampak emosi.

"Ayo satu-satu," ujar seorang pria yang ikut nimbrung. Pria itu pun ditarik keluar, namun beberapa sopir taksi pangkalan berusaha melerai dan meminta pria itu segera pergi.

"Sudah keluar saja, kamu sendirian," ujar seorang pria setengah berbisik kepada Adha. Adha pun tampak tak terima. Ia pun melaporkan kasus tersebut ke polisi. Ia pun merekam insiden tersebut.

Usai kejadian itu Adha membuat status terkait hal itu. "Kebrutalan Taxi pangkalan Nagoya Hill," tulisnya memberi judul isi curhatnya yang juga berisi video rekaman kericuhan tersebut. Rekaman ini pun viral di media sosial.

Belakangan konflik antara para sopir pangkalan dengan taksi online di Batam memang kerap terjadi. Para sopir taksi pangkalan tak terima dengan kehadiran taksi online yang cenderung merugikan. 

Pemko Batam pun melalui Dinas Perhubungan Kota Batam pun telah menerbitkan larangan beroperasi taksi online di Batam. Namun larangan itu sepertinya tak berjalan efektif, sejumlah taksi online masih tetap beroperasi. Para sopir taksi pangkalan pun meradang.***

(snw)