Suami-Istri Dibunuh PRT, Polisi Singapura Minta Bantuan Indonesia

Suami-Istri Dibunuh PRT, Polisi Singapura Minta Bantuan Indonesia

Keluarga korban pembunuhan mengunjungi flat tempat kejadian. Tersangka, seorang PRT yang baru bekerja sebulan bersama korban. (Foto: straitstimews.com)

BATAMNEWS.CO.ID, Singapura - Jasad pasangan suami istri itu ditemukan oleh cucunya di flat eksekutif lima kamar mereka di Block 717, Bedok Reservoir Road, pada Rabu sore lalu. 

Informasi yang diterima The Straits Times bahwa mereka ditemukan dengan tangan mereka terikat dengan tali rafia. Chia ditemukan di kamar tidur utama dengan noda darah di tubuhnya. Madam Chin berada di kamar mandi dengan luka di lehernya.

Pembunuhan itu diduga dilakukan pelayan mereka, Khasanah, yang telah tinggal bersama pasangan itu selama sekitar satu bulan.

Sebelumnya Khasanah memnbuka warung nasi ayam dengan seorang teman di Jakarta setelah bekerja di Singapura untuk beberapa waktu sebagai pembantu, namun gagal. 

Untuk membiayai anaknya yang berusia 16 tahun, ia memutuskan kembali ke Singapura untuk bekerja sebagai pembantu. Perempuan kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, itu diketahui bermukim di Jakarta. 

Diyakini, Khasanah menyeberang ke kawasan Kepri melalui HarbourFront Singapura --yang melayani penyeberangan ke Batam dan Bintan--  setelah membunuh tuannya Polisi Singapura telah menghubungi mitranya –Mabes Polri- meminta membantu penyelidikan kasus ini.

Keluarga korban terlihat sangat berduka, dan juga marah dengan kejadian itu. Ketika melihat jenazah korban, anggota keluarga terdengar berteriak dalam bahasa Mandarin: "Ayah, ibu, pulanglah."

Suasana duka itu menyelimuti seluruh anggota keluarga –sekitar 20 orang- yang datang ke flat pada sore itu.

Seorang anggota keluarga, yang diyakini sebagai putra tertua pasangan tersebut, mengatakan kepada The Straits Times bahwa mereka sangat terpukul 

Dia menambahkan: "Meskipun kita tampak tenang, kita semua menyembunyikan emosi kita di dalam (hati)."

Dia menolak berkomentar lebih lanjut.

Seorang tetangga korban, Yan Ah Ba, 79, mengenal Chia dan Chin selama lebih dari 60 tahun. 

"Dia adalah teman yang sangat baik,” katanya dalam bahasa Mandarin.

"Bulan lalui kami makan bersama, dan kami menjadwalkan pertemuan lagi dengan orang lain bulan ini, ketika ada teman lain dari Malaysia.

Pasangan yang menjadi korban pembunuhan ini akan dimakamkan Senin depan.***

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews