Agar Kembali Perawan Ala Perempuan Tunisia

Agar Kembali Perawan Ala Perempuan Tunisia

Perempuan Tunisia. (Foto: AFP)

PEREMPUAN muda ini terus menggigiti kukunya. Terlihat gugup, beberapa menit sekali ia memeriksa telepon selularnya.

Wartawan BBC.com memperhatikan dengan detail gerak-gerik perempuan itu. Media dari Inggris itu tentu saja tak mau membuka identitasnya, hanya memberinya nama samaran Yasmine.

Hari itu, Yasmine sedang mengantre di lantai empat sebuah klinik swasta di Tunisia yang khusus menangani ginekologi. Di ruang tunggu yang serba pink, seorang pasien perempuan juga tengah menanti diperiksa.

Kepada BBC.com, Yasmine mengaku akan menjalani hymenoplasty, suatu prosedur medis yang bakal mengembalikan keperawanannya melalui pembedahan.

Dua bulan lagi Yasmine akan menikah dan perempuan berusia 28 tahun itu cemas jikalau calon suaminya mengetahui dia tak lagi perawan, kendati dia telah menjalani hymenoplasty.

"Suatu hari mungkin saja saya keceplosan saat ngobrol dengan suami. Atau mungkin suami saya punya…kecurigaan," katanya sebagaimana dikutip BBC.com, Senin (19/6/2017).

Kerisauan Yasmine beralasan. Dia mendengar bahwa ada perempuan muda di Tunisia yang bercerai sesaat setelah menikah karena suaminya curiga ia sudah tak perawan.

Yasmine dilahirkan di keluarga liberal dan tinggal di luar negeri selama bertahun-tahun. Dia cemas tunangannya akan membatalkan pernikahan jika dia mengetahui kisah seksualnya di masa lalu.

"Saya pernah affair satu kali dengan seorang pria. Saat itu, saya tidak membayangkan betapa berat tekanan di lingkungan saya dan apa konsekuensinya. Jadi sekarang saya takut. Jika saya mengungkapkannya ke tunangan saya, saya yakin pernikahan kami akan dibatalkan," ia memaparkan.

Agar bisa kembali perawan dengan cara hymenoplasty, Yasmine harus membayar hampir US$400 atau Rp5,3 juta. Demi prosedur selama 30 menit itu, dia telah menabung selama beberapa bulan dan merahasiakannya dari keluarga dan tunangannya.

Sang dokter yang akan melakukan prosedur hymenoplasty adalah spesialis ginekologi yang disebut dokter Rachid. Rata-rata dia melakoni dua prosedur serupa dalam sepekan.

Rachid mengatakan, 99% pasiennya didorong oleh rasa takut bahwa mereka akan membawa aib kepada keluarga dan kerabat.

Kebanyakan pasien, seperti Yasmine, ingin merahasiakan kenyataan bahwa mereka tak lagi perawan. Sebetulnya, selaput dara bisa robek oleh beragam sebab, seperti penggunaan tampon. Bagaimanapun, para perempuan risau mereka akan dituduh telah melakukan hubungan seks sebelum menikah.

Baca selengkapnya artikel dari bbc.com/indonesia


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews