Massa Brutal Masuk Bandara Sam Ratulangi, YLKI Kritik Angkasa Pura I

 Massa Brutal Masuk Bandara Sam Ratulangi, YLKI Kritik Angkasa Pura I

Massa yang membawa senjata tajam menolak Fahri Hamzah di Manado. (foto: istimewa)


BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengkritik manajemen Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi yang lalai membiarkan ribuan orang, yang memprotes kunjungan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah ke Sulawesi Utara, menutup bandara.

“Kasus ini adalah sebuah kecerobohan,” kata Tulus Abadi melalui siaran pers pada Minggu, 14 Mei 2017 dilansir tempo.co.

Tulus mengatakan tindakan penghadangan melanggar undang-undang tentang penerbangan dan regulasi internasional. Menurut dia, aparat keamanan dan manajemen Angkasa Pura I telah bertindak ceroboh.

“Kejadian seperti ini bisa mengakibatkan bandara Indonesia diboikot oleh komunitas internasional karena otoritas bandara tidak mampu/gagal menjaga keamanan bandara,” kata Tulu. Dia mendesak agar Kementerian Perhubungan segera bertindak dan memberi teguran keras terhadap manajemen Angkasa Pura I.

Kata dia, penghadangan bandara itu telah keterlaluan. Karena hampir seribu orang telah masuk ke area airside bandara. Bagi dia, hal itu adalah sebuah pelanggaran berat. Karena membahayakan keselamatan penerbangan.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I Israwadi menyesalkan aksi massa yang dilakukan sekelompok organisasi masyarakat. Dia membenarkan bahwa bandara adalah obyek vital nasional dan dilarang melakukan unjuk rasa seperti yang dituangkan di Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang mengemukakan pendapat di tempat umum.

“Kami telah mengantisipasi massa dengan koordinasi gabungan bersama petugas keamanan dari polda, Brimob, dan TNI AU sesuai dengan Airport Security Program (ASP),” kata dia.

Pihaknya memohon maaf sebesar-besarnya kepada penumpang atas ketidaknyamanan itu.

Sebelumnya, massa dari berbagai penjuru Sulawesi Utara memblokir Bandar Udara Sam Ratulangi di Manado, Sabtu, 13 Mei 2017, dari pagi hingga siang. Mereka menolak kedatangan Wakil Ketua DPR dan politikus Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews