BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Gubernur Kepri Nurdin Basirun menjadi sasaran kemarah warga Batam. Kebijakannya dalam menaikkan tarif listrik kategori rumah tangga dinilai blunder.

Banyak yang kecewa terhadap keputusan Nurdin Basirun tersebut. “Sungguh terlalu,” ujar Iwan Lubis di sebuah grup media sosial di Batam seperti dikutip batamnews.co.id, Rabu (6/4/2017).

Nurdin tak hanya menjadi tumpuan kekesalan warga Batam, ia juga bahkan menjadi korban bully.

“Gua nyoblos Ayah Sani, bukan Udin sedunia,” tulis Indra Nirwan, menanggapi kebijakan tersebut.

Kenaikan memang terasa berat bagi masyarakat. Rata-rata merasakan harus membayar hampir dua kali lipat dari tarif sebelumnya.

“Dari biasanya bayar Rp210 ribu, sekarang naik jadi Rp323 ribu,” ujar Elfin Banjar, warga Batam.

Beberapa orang menumpahkan kekecewaan kepada mantan Bupati Karimun dua periode tersebut. 

“Waduh, sudah tahu Batam lagi susah, ekonomi anjlok, malah ditambah lagi sengsara rakyat, memang tak punya hati,” cetus seorang ibu rumah tangga, Devi Satria.

Warga Batam lainnya juga cemas, setelah kenaikan tarif PLN ini, bisa jadi tarif ATB juga akan naik. Pasalnya kenaikan tarif PLN tersebut bisa saja berpengaruh terhadap operasional ATB.

Namun demikian, kenaikan hanya pada sektor rumah tangga, sedangkan bisnis dan industri tidak mengalami kenaikan sama sekali.

Nurdin Basirun mengatakan kenaikan tersebut ia teken setelah disetujui DPRD Kepri. 

Sementara itu diketahui kenaikan tarif listrik juga terpampang di situs plnbatam.com daftar tarif yang mengalami kenaikan, terutama tarif rumah tangga. Rumah Tangga (R1) 6 ampere, naik dari Rp 930,- menjadi Rp 1.002,-

Kemudian tarif golongan Rumah Tangga (R2) 10 ampere, naik dari Rp 970,- menjadi Rp 1.234,-

Selain itu kenaikan tarif golongan Rumah Tangga (R3) untuk kategori 10 ampere ke atas, naik dari Rp1.422,- menjadi Rp 1.574.***