R Evy: Hukum Harus Ditegakkan Melawan Preman Laut...

R Evy: Hukum Harus Ditegakkan Melawan Preman Laut...

R Evy Suhartantyo. (foto: batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Aksi kejahatan di laut makin merajalela. Para preman-preman laut tanpa takut melawan petugas untuk menjalankan aksinya menyelundupkan berbagai barang ilegal seperti ballpress, beras, bawang, rokok dan sebagainya.

Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kepri sebagai pengendali operasi untuk pengamanan Selat Malaka hingga Selat Philip yang diberi kepercayaan dalam pengawasan di wilayah Sumatera bagian Sumatera bagian Barat dan Timur, Kalimantan Barat, Aceh hingga Sumatera bagian Selatan dan Barat, memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga aksi kejahatan di laut.

Menteri Keuangan dan Direktur Jenderal Bea dan Cukai serta Kepala Kanwil DJBC Kepri Parjiya menunjuk dan memberikan kepercayaan untuk menindak tegas para preman laut itu kepada R. Evy Suhartantyo, pria kelahiran Madiun, 4 September 1969.

Saat ini, E Evy menjabat sebagai Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kantor Wilayah DJBC Khusus Keri.

Dengan motto "Negara Tidak Boleh Kalah, Hukum Harus Ditegakkan Melawan Preman Laut", Evy mendapatkan piagam dari INFA Institut (Yayasan Gafeksi) dan Sertifikasi Ahli Pengadaan Nasional Tingkat Pertama “L2” dari Bappenas.

Beberapa keberhasilan kegiatan Bea Cukai Kepri seperti kapal patroli-20006 berhasil mengamankan kapal tanker yang mengangkut 198 ribu ton bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Kapal tanker MT AN Hock berbendera Mongolia itu membawa solar dari Malaysia dengan tujuan Batam, Kepri.

Selain itu, Kapal Patroli BC-10002 milik Bea Cukai diserang puluhan orang yang diduga mengawal KM Nur Aflah GT 22, yang mengangkut sekitar 700 karung pakaian bekas atau ballpress asal Malaysia.

Berikut ini petikan wawancara Batamnews.co.id dengan R. Evy Suhartantyo beberapa hari lalu.

Selama memimpin dan menjabat, apa yang menjadi prioritas kepada anggota dalam melaksanakan patroli di laut?

Sebagai komandan, setiap Kapal Patroli yang akan melakukan tugas pasti sudah diberikan brefing dulu. Petugas yang memasuki wilayah di titik krisis yang rawan penyelundupan dibekali dengan persenjataan serta memegang SOP yang wajib dipatuhi.

Dalam melaksanakan target operasi, prosedurnya ada tindakan tembakan peringatan tiga kali dan melakukan peringatan melalui pengeras suara dan langkah terakhir dengan menggunakan water canon dari atas.

Namun, jika ada perlawanan, kita tidak melakukan perintah tembak tapi dengan cara melumpuhkan nakhodanya saja. Seperti dalam kasus penangkapan ballpres, kapal patroli sengaja ditabrak. Sehingga ABK kapal terjun ke laut. Kita memberikan perintah penyelamatan karena Kapal Patroli Bea dan Cukai merupakan milik negara dan kita prioritaskan memberikan pertolongan dalam penyelamatan lebih dahulu dibanding mengamankan barang bukti.

Apa suka dan duka yang dirasakan dalam menjalankan tugas?

Dalam menjalankan patroli di laut, setiap personel dan komandan patroli menjalani satu kali SPP selama 15 hari bahhkan bisa diperpanjang kalau memang ada target operasi yang belum ditangkap. Saya merasakan perasaan anak buah saat mereka harus menjalankan tugas patroli di laut meninggalkan istri dan anak. Kadang di saat patroli itu tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga karena tidak ada sinyal. Namun yang utama adalah di saat menghadapi serangan dari para penyelundup dimana mereka melakukan perlawanan dengan cara melempar bom molotov, potongan batu, potongan besi, mercon, senjata tajam serta api dan yang terakhir adalah keganasan ombak di laut yang siap menerkam.

Untuk menghadapi para penyelundup, apa saja yang dibekali kepada personel?

Sebelum melakukan patroli, kondisi mereka kita cek dengan menjalani tes kesehatan, tes mata dan pembinaan jasmani mereka seminggu dua kali yakni hari Selasa dan Jumat. Dan selain itu mereka dibekali dengan bela diri dan beberapa olahraga lainnya.

Selain melakukan penindakan di laut, apa saja yang dijalankan dalam sebuah operasi?

Kanwil DJBC Kepri dalam hal ini melakukan evaluasi yang gunanya untuk mencatat, memonitor segala yang telah dilakukan dalam patroli di laut karena semua kegiatan yang dilakukan menggunakan biaya negara.  

Perhatian apa yang diberikan kepada personil patroli laut yang berhasil dalam penindakan?

Kanwil DJBC Kepri akan memberikan reward bagi keberhasilan anggota patroli laut dan beberapa penghargaan atas prestasi tersebut. Menteri Keuangan Sri Mulyani baru-baru ini memberikan penghargaan langsung kepada jajaran DJBC Kepri. Juga mendapatkan penghargaan Organisasi Bea Cukai Dunia dan kami akan terus pertahankan keberhasilan tersebut.

Riwayat Hidup R Evy Suhartantyo

R Evy Suhartantyo lahir di Madiun pada tanggal 4 September 1969 dan saat ini memiliki dua orang anak. Gelar Diploma III diraih dari Prodip III Bea dan Cukai Angkatan IV pada tahun 1991, sedangkan gelar Sarjana Ilmu Sosial Administrasi Negara diperoleh dari STIA LAN Jakarta pada tahun 1999. Tahun 2006 gelar Magister Sains Ilmu Administrasi didapatkannya di Universitas Indonesia, Depok.

R Evy mulai bekerja sebagai CPNS pada Kantor Wilayah II Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Riau pada tanggal 13 Januari 1992. Pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kanwil DJBC Riau dan Sumatera Barat pada tahun 2010.

Sejak tahun 2011 memimpin Bidang Fasilitas Kepabeanan Kanwil DJBC Riau dan Sumatera Barat, kemudian pada 12 Juni 2014 menjadi Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews