Pemerintah Dorong Sinopec Group Lanjutkan Investasi Janda Berhias

Pemerintah Dorong Sinopec Group Lanjutkan Investasi Janda Berhias

BATAMNEWS.CO.ID,Jakarta - Pemerintah berusaha mendorong Sinopec Group tetap melanjutkan investasinya untuk membangun depo minyak di Pulau Janda Berhias, Batam, Kepulauan Riau.

“Kami sedang mencari solusi yang optimal karena investasinya besar dan bermanfaat bagi ekonomi kita,” kata Purbaya Yudhi Sadewa, Wakil Ketua Pokja IV, Satuan Tugas Peningkatan dan Efektifitas Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi, Minggu (5/3/2017).

Pokja IV merupakan satuan tugas pelaksanan kebijakan ekonomi dengan ketua pelaksana adalah Menkuham dan koordinatornya Menko Perekonomian.

Meski berusaha mewujudkan rencana investasi tersebut, Purbaya juga memastikan bahwa pemerintah tidak ikut campur tangan soal perselisihan di internal perusahaan yang akan membangun proyek itu.

Sejak dilakukan groundbreaking pada 10 Oktober 2012, PT West Point Terminal (WPT) perusahaan joint venture yang dibentuk untuk investasi depo ini tak kunjung memulai kontruksi.

Belakangan diketahui adanya perselisihan diantara  pemegang saham PT WTP yaitu Sinomart KTS Development Limited, pemilik 95% saham yang berlokasi di Hongkong dan PT Mas Capital Trust (MCT), perusahaan Indonesia pemilik 5% saham.

Sinomart merupakan anak usaha Sinopec Group, raksasan minyak dari China, berusaha untuk menunjuk langsung general contractor pembangunan depo minyak di Batam. Ini yang ditentang oleh investor lokal PT MCT.

Masalahnya, penunjukkan langsung  itu diikuti dengan harga yang over budget dan tidak melalui mekanisme transparan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dapat merugikan pihak investor nasional.

“Kami hanya memastikan semuanya berjalan fair dalam pelaksanaan joint venture  tersebut, tidak ada yang mengabuse hukum. Kami tidak ikut campur dengan masalah internal investor,” kata Purbaya yang juga Staf Khusus Menko Bidang Kemaritiman. ***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews