BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Puluhan masyarakat Batam yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Listrik (AMPL) melakukan aksi demo menolak kenaikan tarif dasar listrik di Batam, Senin (16/3/2017).

Massa melakukan aksi demo mulai di depan gedung Graha Kepri, kemudian berlanjut ke gedung DPRD kota Batam.

Tiga alasan utama AMPL menolak kenaikan tarif listrik, pertama angka kenaikan 45,4 persen sangat fantastis dan tidak rasional yang angkanya tidak berbanding lurus dengan kenaikan UMK saat ini. Kedua, mekanisme pengambilan keputusan di DPRD Provinsi Kepri hanya melalui rapat pimpinan, tidak melalui rapat paripurnya.

Ketiga, keputusan DPRD Provinsi Kepri untuk menaikkan tarif listrik Batam melabrak PP nomor 14 tahun 2012.

"Kami ingin, Gubernur Kepri untuk menganalisi keputusan untuk menaikkan tarif listrik mengingat kondisi ekonomi yang sedang memprihatinkan," ujar Said Abdullah sebagai Koordinator Umum AMPL, di kantor DPRD kota Batam.

Kemudian mereka juga menuntut agar bright PLN Batam untuk segera melakukan pemerataan listrik di pulau-pulau terluar dan juga meminta agar masyarakat dilibatkan dalam pengkajian usulan kenaikan tarif listrik Batam.

"Kami tak salahkan DPRD Batam, tapi kami ingin mengadu, karena aspirasi kami tak didengar DPRD Kepri," kata Said.