Terlibat Pencucian Uang Money Changer Jaya Valisindo Baru Tutup, Ada Apa?

Terlibat Pencucian Uang Money Changer Jaya Valisindo Baru Tutup, Ada Apa?

Money Changer Jaya Valasindo di depan pintu masuk Nagoya Hill Mall, Nagoya, Batam (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Money changer Jaya Valasindo Nagoya Hill diketahui tutup sejak sepekan belakangan. Tidak diketahui pihak mana yang menutup tempat penukaran uang tersebut.

Hanya saja toko jam dan parfum yang satu lokasi dengan money changer masih terlihat beraktivitas seperti biasa. 

Money changer Jaya Valasindo itu diketahui terlibat kejahatan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dalam bisnis narkoba sekitar empat bulan lalu. 

Badan Narkotika Nasional menangkap tiga orang yang terlibat. Mereka diantaranya Ruslan, Andias, Tjhio Hoek alias Edy pemilik money changer PT Jaya Valasindo.

Saat ini ketiganya menjadi terdakwa kasus TPPU di Pengadilan Negeri (PN) Batam. Sebelumnya, BNN menemukan indikasi enam money changer diduga terlibat pencucian uang bisnis narkoba. Dari enam money changer tersebut, satu diantaranya berada di Batam.

Pantauan batamnews.co.id di Nagoya Hill, money changer itu terpampang tulisan yang menyebutkan sudah tidak beroperasi lagi.

Sementara itu, beberapa pegawai bagian informasi pengelola Nagoya Hill mengatakan, tempat penukaran mata uang itu sudah tidak beroperasi selama satu minggu lebih.

"Sudah satu minggu lebih pak ditutup dan pemiliknya tidak ada yang menyampaikan kepada pengelola Management Nagoya Hill," ujar salah satu pegawai bagian informasi kepada batamnews.co.id pada, Minggu (5/3/2017) .

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kepri Uzersyah mengatakan Kegiatan Usaha Penukaran Valas (KUPVA) atau money Changer di Kepri sudah punya izin.

“Kepri pernah mendapatkan penghargaan dari BI Pusat karena semua KUPVA disini punya izin,” ujar Uzersyah kepada batamnews belum lama ini.

Ia mengapresiasi kepatuhan KUPVA terhadap pengurusan izin, namun OJK tak punya wewenang pengawasan. KUPVA adalah satu-satunya lembaga keuangan yang pengawasannya masih berada di bawah Bank Indonesia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews