Ini Efek Mengerikan Tembakau Cap Gorilla

 Ini Efek Mengerikan Tembakau Cap Gorilla

Tembakau cap Gorilla. (foto: istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memasukkan tembakau Gorilla dan 27 zat baru ke kategori narkotika lewat Permenkes Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika. Kini, pengguna Gorilla dapat dikenai pidana sesuai dengan UU Narkotika 35/2009.

Mengapa disebut tembakau cap gorila?

Dari berbagai sumber, zat yang terdapat di tembakau Cap Gorila bisa membuat pengguna berhalusinasi seperti ditimpa gorila.

Seperti dilansir dari pernyataan Humas Badan Narkotika Nasional (BNN), efek narkotik bernama Synthetic Cannabinoid (SC) itu pun terbilang mengerikan.

Kebanyakan dari SC yang beredar dikonsumsi dengan cara dirokok, kemudian SC akan diabsorbsi oleh paru-paru dan kemudian disebarkan ke organ lain terutama otak.

Sedangkan efek samping penggunaan SC yaitu dimulai dari gangguan psikiatri.

Sebut saja, psikosis, agitasi, agresi, cemas, ide-ide bunuh diri, gejala-gejala putus zat, bahkan sindrom ketergantungan.

Di samping itu, ditemukan pula beberapa kasus seperti stroke iskemik akibat SC, hipertensi, takikardi, perubahan segmen ST, nyeri dada, gagal ginjal akut bahkan infark miokardium.

Selain itu, penggunaan tembakau itu bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan syaraf yang biasa disebut tremor.

Penyakit tremor sendiri memiliki ciri-ciri, tangan gemetar, berkeringat dan kesemutan.

Polisi akan memantau penjualan tembakau Gorilla, yang marak di media sosial dan online shop.

"Dengan adanya peraturan dari Kemenkes ini, tentu kami akan melakukan upaya-upaya dari mulai preemtif, preventif, hingga represif. Terkait peredaran yang katanya banyak diedarkan melalui medsos, ini akan kita lakukan pemantauan di medsos," terang Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Nico Afinta dilansir detikcom, Kamis (11/1/2017).

Nico juga mengimbau e-commerce ataupun online shop tidak mempromosikan tembakau Gorilla. "Untuk pemilik online shop agar tidak memasukkan iklan tembakau Gorilla ini karena sudah jelas bahwa tembakau tersebut masuk dalam kategori narkotika," imbuhnya.

Lebih jauh, Nico mengatakan, dengan adanya Permenkes tersebut, pihaknya memiliki landasan hukum untuk menindak pengedar ataupun bandar.  

Polisi juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan bahaya tembakau Gorilla ini. Polisi akan berkoordinasi dengan berbagai instansi, termasuk di lingkungan pendidikan, untuk mensosialisasi bahaya tembakau Gorilla.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews