Sudah 119 Orang Tewas Kecelakaan Lalu Lintas hingga September

Sudah 119 Orang Tewas Kecelakaan Lalu Lintas hingga September

Kecelakaan maut yang terjadi beberapa waktu lalu di Batam (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Jumlah korban kecelakaan di Kepri meningkat tajam dibanding tahun 2015. Di tahun 2015 korban meninggal mencapai 103 dan di tahun 2016 mencapai 119 orang per September. 

Hal itu terungkap melalui data PT Jasa Raharja Cabang Kepri yang mencatat selama periode Januari hingga September 2016.

"Secara total angka kecelakaan lalulintas jalan dan alat angkutan penumpang umum naik sebesar 43 persen dibanding periode sebelumnya," kata Kepala PT Jasa Raharja Cabang Kepri Haryo Pamungkas di Batam, Rabu.

Berdasarkan data dari PT Jasa Raharja Cabang Kepri, peristiwa kecelakaan yang terjadi selama Januari hingga September 2015 mengakibatkan 103 orang meninggal dunia. Sementara itu sebanyak 237 orang mengalami luka-luka.

"Total ada 341 korban akibat kecelakaan. Jumlah santunan untuk korban meninggal total mencapai Rp2,527 miliar, sementara korban luka mencapai Rp1,664 miliar," kata dia.

Sementara itu berdasarkan data PT Jasa Raharja, pada periode Januari hingga September 2016 jumlah korban meninggal dunia akibat peristiwa kecelakaan lalulintas dan alat transportasi umum mencapai 119 orang.

Untuk korban luka-luka, kata dia, juga mengalami peningkatan signifikan dari 237 orang pada 2015 menjadi 406 orang pada periode sama 2016.

"Total korban meninggal dan luka jumlahnya mencapai 529 orang. Sementara nilai santunan korban meninggal naik menjadi Rp2,926 miliar, korban luka Rp3,06 miliar," kata Haryo.

Dari kejadian kecelakaan Januari hingga September 2016 tersebut, kata Haryo, PT Jasa Raharja Cabang Kepri telah memberikan santunan sebesar Rp5,986 miliar.

Haryo mengatakan, rata-rata korban kecelakaan lalulintas adalah laki-laki dan kepala keluarga. Sehingga peristiwa yang terjadi tersebut juga menyumbang angka kemiskinan baru.

"Jika kepala keluarga menjadi korban bahkan meninggal, biasanya kondisi ekonomi keluarga tersebut langsung jatuh. Karena tidak ada lagi tulang punggung keluarga. Jadi kecelakaan juga menyumbang kemiskinan," kata Haryo.

Ia berharap masyarakat semakin peduli terhadap peraturan lalulintas sehingga bisa menurunkan angka kecelakaan saat berkendara. 

ANTARA

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews