Nasib Tragis Fani Akhiri Hidup dengan Kawat Hanger

Nasib Tragis Fani Akhiri Hidup dengan Kawat Hanger

Warga Bukit Semprong saat melihat kondisi Fani di rumahnya (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang -  "Ayah bangun ayah, ayah bangun ayah," tangisan Azhura (29), istri Fani (35) pecah begitu mengetahui suaminya tak lagi bernyawa pada Sabtu (15/10/2016) sekira pukul 22.00 WIB.

Pekikan histeris Azhura pun menggema di rumah kontrakan Jalan Jawa, Bukit Semprong, Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kecamatan Tanjungpinang Barat.

Beberapa jam setelah meninggalnya warga Bukit Semprong itu banyak yang tidak mengenal keluarga kecil itu.

Di rumah papan kontrakan itu Fani dan istrinya serta tiga anaknya sudah tinggal selama beberapa bulan.

Bahkan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat, sempat tidak mengetahui siapa identitas lengkap keluarga itu, di malam Minggu,(15/10/2016).

Fani (35) pria yang bekerja sehari hari sebagai buruh bangunan. Belum diketahui apa motif Fani mengakhiri hidupnya. 

Kuat dugaan tak lepas dari himpitan ekonomi yang tengah mendera keluarga tersebut.

Menurut Amril (34), salah satu tetangga Fani, antara dia dan istrinya, kerap terjadi keributan.

Tak hanya sekali, biasanya keributan kecil di rumah menjadi sarapan pagi Amril. Naamun Fani tak pernah menceritakan masalah itu.

"Kadang sering dengar ribut ribut di belakang, tapi biasalah orang berumah tangga pasti ada ribut," ujar Amril di tengah padatnya warga malam itu.

Malam itu, Asrul cukup jelas mendengar suara teriakan wanita di belakang kontrakannya, tepat di rumah kontrakan Fani. 

"Ayah bangun ayah bangun," jelas Asrul menirukan suara wanita itu, yang ternyata Azhura ketika menemukan jasad Fani tengah tergantung di pintu masuk kamar mandi kontrakannya.

"Lehernya terlilit kawat besi dari hanger pakaian, dengan lidah menjulur keluar menetes air ludahnya," ujar salah satu petugas kepolisian di lokasi.

Keharuan tidak ada henti juga terlihat tiada henti dari Ibu Fani saat mengetahui anaknya sudah tiada. 

"Baru jam tujuh tadi dia ngobrol sama saya di rumah Sei Jang," ujar seorang laki-laki yang mengaku bapak tirinya.

Lontaran keaedihan juga dirasakan keluarganya saat jenazah mulai dipapah keluar dari Rumah, orangtua perempuan Fani pun pingsan dan dilarikan kedalam rumah. 

"Tolong dibantu, yang tidak berkepentingan silahkan keluar," terang Kapolres Tanjungpinang, AKBP Joko Bintoro saat berada di lokasi. 

 

[aji]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews