Aksi Jokowi Turun OTT Dipuji Netizen Malaysia

Aksi Jokowi Turun OTT Dipuji Netizen Malaysia

Presiden Jokowi saat turun ke lokasi OTT di Kemenhub beberapa hari lalu (Foto: Seskab)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Kabar tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang langsung mendatangi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat operasi tangkap tangan (OTT) dipuji rakyat Malaysia.

Sejumlah netizen Malaysia berkomentar ingin mendatangkan Jokowi untuk memberantas korupsi di Malaysia. Mereka bahkan membanding-bandingkan Jokowi dengan Perdana Menteri Tun Abdul Razak.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pun menyambut baik hal itu. Budi menyebut bahwa hal itu menunjukkan Indonesia sebagai bangsa pemenang.

"Oleh karenanya, kalau ada apresiasi, maka kita apresiasi juga yang disampaikan warga Malaysia, karena kita pikir kita ini bangsa pemenang," kata Budi kepada wartawan di Stasiun Gambir, pada Minggu (16/10/2016).

Menurut Budi, penindakan yang dilakukan itu merupakan kegiatan sinergis. Dia menyebut bahwa apresiasi dari negara lain merupakan buah dari kerja keras yang dilakukan pemerintah.

"Saya pikir OTT adalah satu kegiatan yang sinergis, mengalir, tidak terpikirkan dampaknya seperti itu. Kita memang bekerja dengan hati, maka Tuhan menunjukan ini ditunjukan Tuhan," kata Budi.

Sebelumnya sebagaimana dilansir malaysiakini, pemberitaan berjudul 'Jokowi Muncul Mengejut Saksi Tangkapan Penjawat Awam' diunggah pada 12 Oktober 2016. Judulnya, bila diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, kurang lebih adalah 'Jokowi Muncul Mendadak Saksikan OTT terhadap PNS'.

OTT Diapresiasi Netizen Malaysia, Menhub: Kita ini Bangsa PemenangFoto: Screenshot malaysiakini.com

"Jemput ke Malaysia Presiden Jokowi tangkap penjawat awam ambil duit masuk akaun peribadi (Bahasa Indonesia: Jemput ke Malaysia Presiden Jokowi tangkap PNS ambil duit masuk rekening pribadi)," kata Bern An menggunakan Bahasa Melayu Malaysia dalam kolom komentar situs berita itu.

"Di Indonesia, Presiden menyaksikan koruptor ditangkap. Di Malaysia, PM sembunyikan koruptor," kata Marcus Lasat menanggapi.

Mereka juga membanding-bandingan Jokowi dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. "Contohi presiden jokowi yg membenteras gelaja rasuah, bukan macam negara kita pemimpin tertinggi yg jd ketua utk ambil rasuah," kata Raymond Chai Leong dalam komentarnya.

sumber: detikcom

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews