Avtur Pertamina Cemari Pantai di Natuna, Ini Penyebabnya

Avtur Pertamina Cemari Pantai di Natuna, Ini Penyebabnya

BLH Kabupaten Natuna melakukan peninjauan pencemaran Avtur di pesisir pantai Batu Kapal. (foto: fox)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Karena dimakan usia, pipa avtur Pertamina di pesisir Pantai ranai bocor dan mencemari sebagian wilayah pantai beberapa hari terakhir. Kebocoran ini disinyalir akibat aktifitas transfer minyak dalam jumlah banyak dari kapal tanker di luar kebiasaan.

Kabid Penaatan Hukum Lingkungan, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Natuna, Zulfikar mengakui bukti pencemaran memang dikumpulkan pihaknya.

"Yang jelas kami sudah turun memantau sebanyak tiga kali ke lokasi pencemaran. Untungnya terakhir pencemarannya sudah berkurang. Kami sempat klarifikasi ke Pertamina," kata Zulfikar, Kamis (29/9/2016).

Ditambahkan Zul, menurut Pertamina, pipa tersebut memang sudah tua. Kebetulan ada permintaan avtur dalam jumlah banyak.

"Dari penjelasan Pertamina, ada permintaan avtur dalam jumlah banyak untuk pangkalan udara, (kemungkinan untuk latihan udara) jadi pas transfer minyak tekanannya lebih tinggi dari biasanya. Pipanya sudah tua, jadi ada kendala kebocoran itu," terang Zul.

Pihak BLH mengkhawatirkan dampak negatif terhadap biota laut di sekitar pesisir. Selain itu saat pencemaran memang dirasakan ada bau bahan bakar untuk pesawat terbang tersebut.

"Baunya sempat terasa menyengat mulai dari depan gerbang Mesjid Agung. Namun hingga kini belum ada laporan lanjutan terkait keluhan warga. Untungnya sudah ditangani oleh Pertamina segera. Kami lakukan cek terakhir pada Rabu (28/9/2016). Rencana kita akan cek lagi memastikan sudah tidak ada pencemaran," terangnya.

Ditegaskannya radius pantai yang tercemari tidak begitu luas. Mulai dari pesisir pantai area kampung jemengan hingga batu kapal.

Kabid Pengendalian Pencemaran, Kerusakan dan Pengelolaan Limbah, BLH Kabupaten Natuna, Ramdani Purwanto memastikan kasus ini sudah teratasi oleh Pertamina.

"Mereka (Pertamina) punya SOP yang dijalankan mengatasi ini. Ada zat lain yang digunakan untuk mengurai minyak ini. Kami pastikan jumlah yang terkontaminasi tidak banyak," terang Ramdani.

Pipa avtur yang sudah termakan usia itu pun diharapkan bisa dikalibrasi atau diremajakan. Hal ini agar kemungkinan terjadi hal serupa tidak terjadi di kemudian hari. BLH menurutnya akan berkoordinasi dengan Pertamina terkait hal tersebut.

[Fox]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews