TERUNGKAP: Kongkalingkong Penyelundupan di Pelabuhan Batu Ampar

TERUNGKAP: Kongkalingkong Penyelundupan di Pelabuhan Batu Ampar

Pelabuhan Batu Ampar tempat keluar masuk barang-barang ekspor dan impor. Pelabuhan terbesar di Batam ini diduga sarat penyelundupan (Foto: Ist/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Aksi penyelundupan di Batam diduga sudah berafiliasi dengan mafia. Para pelaku kejahatan ekonomi itu memuluskan aksi mereka dengan cara bekerja sama dengan oknum petugas di pelabuhan.

Celakanya lagi, aksi para pelaku penyelundupan itu berlangsung tidak saja di pelabuhan ilegal namun lebih besar melalui pelabuhan resmi seperti Batu Ampar, Batam.

“Lebih besar masuk dari pelabuhan resmi Batu Ampar dengan kontainer,” ujar seorang pelaku usaha kepada batamnews.co.id, Rabu (28/9/2016).

Ia pun membeberkan modus para pelaku bekerja sama dengan petugas Bea Cukai tersebut.

Penyelundup tersebut menggunakan pembagian jalur-jalur barang. 

“Misalnya kalau barang tersebut masuk jalur hijau, nanti akan dikawal supaya tidak kena periksa acak,” ujar dia.

Barang-barang di pelabuhan Batu Ampar masuk melalui kontainer. Pastinya tidak semua barang bisa diperiksa petugas, kecuali yang masuk jalur yang dicurigai.

Kalau pun di jalur hijau diperiksa, kata dia, komunikasi dengan oknum petugas yang sudah terjalin, membuat barang selundupan itu bisa aman.

“Jenis-jenis barangnya berbagai macam, terutama elektronik yang berstatus black market, mulai dari handphone, hingga kamera digital,” ujar dia.

Lagi pula, barang yang masuk melalui kontainer dari Singapura, tidak mungkin diperiksa satu per satu, pasalnya akan membuat dwelling time molor.

Tentu saja, menurut dia, penyelundup memberikan upeti kepada oknum petugas.

Pria tersebut menyebutkan, selama ini praktik tersebut berlangsung aman selama bertahun-tahun tanpa ada yang mengungkap.

Informasi yang dihimpun batamnews.co.id di lapangan juga menyebutkan mengenai praktik-praktik curang antara penyelundup dengan oknum petugas Bea Cukai di Batam tersebut.

Menurutnya, tidak saja barang elektronik, namun praktik ini juga dilakukan dalam pengiriman atau penyelundupan uang ke Singapura dari Batam. 

Ketua Komisi II DPRD Kota Batam Yudi Kurnain juga menyoroti kinerja petugas Bea Cukai di Batam. 

Menurutnya, keterlibatan oknum petugas Bea Cukai dalam meloloskan barang-barang selundupan bukan lagi rahasia umum.

"Banyak mafia sudah bermain, termasuk oknum petugas hingga pejabat Bea Cukai," ujar dia.

Beberapa waktu lalu Kepala Kanwil Direktorat Bea Cukai Khusus Kepri Parjiya di Tanjuangbalai Karimun meminta bukti dari keterlibatan anggota ataupun anak buahnya dalam melakukan aksi penyelundupan.

“Mana bukitnya,” ujar Parjiya. 

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews