Reza Akui Ada Ritual Seks Plus Nyabu di Padepokan Gatot

Reza Akui Ada Ritual Seks Plus Nyabu di Padepokan Gatot

Reza Artemavia. (foto: ist/bintang)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Reza Artamevia diperiksa penyidik Polda Metro Jaya terkait dugaan pemerkosaan Gatot Brajamusti di padepokannya. Dalam pengakuan korban beberapa waktu lalu, sebelum melakukan ritual seks, para korban terlebih dahulu dicekoki aspat yang merupakan narkoba jenis sabu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara kepada Reza, dia mengaku adanya aksi tersebut. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono membenarkan adanya ritual itu.

"Kami sudah dapatkan saksi-saksi baru. Yang disangkakan terhadap pelapor memang benar. Reza mengaku menyaksikan (ritual seks) itu. Berdasarkan fakta hukum dan saksi-saksi, nyatanya kan memang ada. Asistennya saja pernah ngintip juga kan," kata Awi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (27/9/2016).

Bahkan, kata Awi, Mantan istri Adji Massaid itu mengaku pernah menyaksikan Gatot mencekoki aspat ke mulut gadis-gadis tersebut. Namun kepada Reza, polisi masih melakukan pendalaman. Sebab, meski menyaksikan perbuatan bejat guru spiritualnya, bisa saja Reza juga menjadi korban Gatot.

"Reza mengaku pernah mengetahui. Termasuk pernah lihat mencekoki dengan aspat yang notabene sabu. Tapi kita lihat apa Reza ini juga termasuk korban atau bukan," katanya.

Awi menambahkan, pihaknya masih mendalami perihal ada beberapa korban yang belum melaporkan kasus pemerkosaan tersebut.

"Kami akan dalami terus sampai kasus ini tuntas. Kami akan konstruksikan kasus ini. Korban-korban ini akan kami jadikan saksi mahkota. Korban sementara baru tiga yang lapor," ucapnya.

Terkait kasus senjata api, polisi masih akan terus menyelidikinya. Dari kasus ini, penyidik lebih fokus tentang legalitas senjata api tersebut.

"Pada intinya proses penyidikan tidak masalah, sudah cukup bukti tinggal kita cari tahu dari mana asal senjata api itu. Kami tidak mengejar apa senjata api  itu digunakan di film atau tidak. Yang kami kejar tentang ilegal atau tidaknya senpi ini.”

(ind/viva)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews