Siswa SMKN 1 Batam Pamerkan Karya Terbaik di Mega Mall

Siswa SMKN 1 Batam Pamerkan Karya Terbaik di Mega Mall

Stand pameran SMKN 1 Batam di Kepri Mall (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Karya siswa/i SMK Negeri 1 Batam, Kepulauan Riau patut diacungi jempol. Sekolah menengah kejuruan ini memiliki 17 produk Technopark hingga pupuk kompos yang berasal dari sampah daun kering.

Sebanyak 17 produk Technopark itu dihasilkan oleh siswa/i di enam jurusan yang ada di SMK N 1 Batam. Produk-produk yang dihasilkan ditawarkan dengan harga yang relatif murah.

Teknik Pengelasan dan Fabrikasi menghasilkan Cruise Machine yang berfungsi untuk mencacah barang berbahan plastik dan sampah menjadi pupuk, produk ini dijual Rp 9,5 juta/set.

Teknik Elektronika menghasilkan sistem keamanan gedung, dijual dengan harga Rp 5 juta hingga Rp 7 juta. Teknik Komputer dan Jaringan menghasilkan Intalasi CCTV Rp 1,6 juta, computer service and maintenance.

Teknik Mekatronika menghasilkan Trainer PLC Zelio Rp 1,5 juta hingga Rp 15 juta, Plakat/Piala, dan Souvenir Gantungan Kunci. Teknik Pemesinan menghasilkan Tool Holder Insert, Piala/Plakat Kristal, Souvenir Gantungan Kunci, Akrilik Kaligrafi dan Grendel Pintu.

Teknik Otomasi Industri menghasilkan bel bernyanyi dan bel sekolah. Kemudian siswa/i SMK N 1 ini memanfaatkan sampah daun disekitar sekolah untuk dijadikan pupuk kompos yang berkualitas dan tidak bau.

Produk Technopark dan pupuk kompos ini dipamerkan pada pameran Produk Unggulan Industri Kreatif Expo 2016 di Mega Mall, Batam Centre, Sabtu, (17/9/2016).

Namun, produk-produk yang dihasilkan siswa/i SMK N 1 Batam ini tidak mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah seperti pengembangan kreatifitas siswa dan juga pemasarannya.

Seperti hal produk Pupuk Kompos yang dihasilkan dari sampah daun. Untuk memasarkan produk ini sekolah hanya mengandalkan siswa/i, padahal produk ini memiliki pangsa pasar bagus.

"Biasanya yang memasarkan siswa/i saja, kalau ada yang ingin beli ya ke sekolah saja, kita belum berani pasarkan" ujar Aziz, seorang staff saat ditemui distand SMK N 1 Batam.

Hal yang sama juga diungkapkan salah seorang guru. "Sekolah belum berani memasarkan secara terbuka karena memiliki keterbatasan dan untuk bahan pupuk saat ini hanya mengandalkan sampah daun disekitar sekolah," ujar seorang guru Matematika yang enggan namanya disebutkan.


[is]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews