BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Siapa pelaku pembunuhan sadis terhadap mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam Ibnu Sina Batam, Lia Arzalin, belum terjawab. Kematian tragis gadis muda itu masih diselimuti misteri atau belum terungkap.

Wanita 21 tahun itu ditemukan tewas mengenaskan di Hutan Lindung Dam Duriangkang, Nongsa, Batam, pada Rabu (26/7/2016) lalu. Tubuhnya hanya tinggal tulang belulang. 

Diduga motif ia dihabisi masih erat kaitannya dengan kehamilannya yang berusia sekitar 6 bulan. Pada saat itu polisi menemukan tengkorak janin di sekitar bagian rahim Lia.

Polisi sempat mencurigai mantan pacar Lia, Waskima alias Andre. Namun tak ada petunjuk mengarah ke pria tersebut. Justru pada saat kejadian ia beralibi tengah berada di kampung halamannya di Pulau Jawa.

Lia Arzalina sempat dinyatakan menghilang pada 3 Juli 2016. Sehari setelah ia diketahui hamil. Ia sempat dibawa pihak keluarga ke dokter untuk memeriksa kehamilannya.

Sejauh ini polisi masih kesulitan mengungkap kasus tersebut. Apalagi sehari setelah menghilangnya Lia, ayahnya Zamzali, tewas kecelakaan. Ia terlindas truk trailer. Kecelakaan itu informasinya cukup janggal.  

Saat ini polisi masih menunggu hasil tes DNA yang dikirimkan ke Labfor Mabes Polri, yang merupakan sampel janin yang ditemukan di kerangka Lia Arzelina.

Kapolresta Barelang, Kombes Pol Helmy Santika mengatakan kalau pihaknya masih menunggu hasil tes DNA yang sudah dikirim ke Labfor Mabes Polri.

"Kita masih tunggu hasil tes DNA dari Labfor Mabes Polri," ujar Helmy belum lama ini.

Kapolresta menjelaskan, menunggu hasil tes supaya mengetahui ayah biologis dari janin yang ditemukan di kerangka Lia Arzelina.

Kemudian, nantinya juga bisa mengungkap siapa pelaku yang membunuh Korban.

Polisi menganggap hasil tes DNA sangat penting. Dengan begitu, kata Helmy, bisa mengetahui siapa ayah biologis janin yang dikandung Lia. 

“Nanti juga untuk penyelidikan siapa pelaku yang membunuh," kata Helmy Santika.

Saat ditemukan, Lia masih mengebakan baju berwarna Biru dan celana cream. Lalu di lokasi juga ditemukan barang korban seperti tas yang berisikan identitas, kemudian kacamata, helm, dan juga sebuah linggis berwarna biru.

[snw/edo]