Lucunya, Kotak Aspirasi DPRD Natuna kok di Kantor Dewan?

Lucunya, Kotak Aspirasi DPRD Natuna kok di Kantor Dewan?

Kotak aspirasi DPRD Natuna (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Kotak aspirasi di Kantor DPRD Natuna Kepulauan Riau masih terus menjadi bahan gunjingan di tengah masyarakat. Alih-alih membangun citra positif menjaring aspirasi rakyat, para wakil rakyat itu justru dicibir.

Waty, guru PAUD di Aer Lakon berharap DPRD serius menjaring aspirasi. Ia pun menantang dewan membangun kotak aspirasi di tiap-tiap fasilitas publik hingga tiap pulau.

"Saya misalnya, sebagai guru PAUD, banyak yang ingin saya sampaikan. Kalau kotaknya cuma sebiji di depan dewan. Bikin geli aja. Itu tandanya dewannya sombong. Nggak mau nemuin orang," kata Waty, Minggu (11/8/2016).

Menurutnya hal itu nampak seperti tuan rumah yang enggan menjumpai tamunya. "Padahal tamunya rakyat. Mereka wakil rakyat. Apa mereka jarang ditempat kali ya? Ibarat kita naruh minuman di luar pagar. Parah," ujarnya.

Lain halnya dengan Waty, Rio salah seorang sopir angkutan Selat Lampa - Ranai justru mendukung langkah dewan mengadakan kotak aspirasi. "Kalau saya sih dukung. Selama tujuannya baik. Nggak perlu dipermasalahkan. It's oke," ujar Rio.

Namun mayoritas warga lainnya nampak lebih kritis dari Rio. Wandi, salah seorang wirausahawan di Jalan Sudirman Ranai misalnya berharap DPRD Natuna untuk lebih merakyat mengambil tindakan.

"Kalau ada yang menganggap hal itu (pengadaan sebiji kotak aspirasi) biasa. Berarti mereka bukan orang-orang yang kritis. Negara ini bisa maju karena banyak orang-orang yang kritis. Saya sendiri mendukung ada kotak aspirasi. Namun harus di tempat strategis dengan bentuk yang representatif," ujarnya.

Perlu diketahui, tugas DPRD lebih pelik dari mengadakan sebiji kotak "infak" di depan kantor mereka.

Pada saat penjaringan aspirasi, ada beberapa cara yang bisa digunakan legislatif.

Penjaringan secara aktif bentuk kegiatannya meliputi, membuat dan menyebarkan kuisioner, melakukan observasi lapangan atau survei untuk mendapatkan aspirasi dan gambaran sesungguhnya yang ada di lapangan.

Kemudian Mengadakan dialog interaktif dengan masyarakat secara langsung.

Sementara untuk penjaringan secara pasif, kegiatannya bisa dilakukan melalui kotak pos khusus, penyediaan kotak saran di tempat strategis, pembuatan web site khusus hingga penyediaan telepon.

Sementara untuk penjaringan secara reaktif, bentuk kegiatannya antara lain bisa dilakukan dengan public hearing, hingga inspeksi mendadak dan incognito.

 

[Fox]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews