Blakblakan Tersangka Tindak Pidana Terorisme asal Batam

Cerita Gigih Rahmat Dewa Diciduk Densus 88 Antiteror di Mediterania

Cerita Gigih Rahmat Dewa Diciduk Densus 88 Antiteror di Mediterania

Gigih Rahmat Dewa (Foto: Facebook)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Tersangka tindak pidana terorisme, Gigih Rahmat Dewa (GRD), ditahan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Rutan Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Gigih ditahan bersama empat orang tersangka lainnya, Trio Syafrido, Eka Saputra, Tarmidzi, serta Hadi Gusti Yanda.

Gigih sempat beberapa kali dibesuk kakak kandungnya, Intan Hapsari (40). Dalam pertemuan dengan Intan, Gigih bercerita banyak, termasuk cerita saat penangkapannya.

 

Intan Hapsari (Foto: Dok. pribadi)

 

Pengakuan tersebut disampaikan Intan kepada batamnews usai membesuk adiknya di Rutan Brimob Kelapa Dua.

Intan menceritakan, Gigih ditangkap di Perumahan Mediterania Batam Centre, 5 Agustus 2016 lalu. Ia langsung disergap dan dimasukkan ke dalam mobil.

Di dalam mobil tersebut, mata Gigih ditutup rapat.

"Iya ,mata adik saya langsung ditutup Densus 88 dan kemudian dimasukkan ke dalam mobil serta langsung dibawa kesuatu tempat yang tidak diketahui," ujar Intan kepada batamnews pada Selasa (16/8/2016) sore.

Intan menambahkan, kondisi adiknya bersama empat tersangka tindak pidana terorisme dari Batam dalam kondisi sehat. Mereka ditahan satu sel di Rutan Mako Brimob tersebut. "Mereka satu sel," ujar Intan.

Setelah beberapa hari di Batam, kemudian Densus membawa Gigih ke Rutan Kelapa Dua Depok. 

Gigih dituding terlibat jaringan terorisme di Tanah Air. Ia dituduh pernah menampung warga Uighur China serta merekrut simpatisan ISIS, Dwi Djoko Wiwoho, yang juga mantan pejabat BP Batam.

Selain itu, ia juga diduga menerima transfer dana melalui western union dari simpatisan ISIS di Suriah, Bahrun Naim.

 

[jim]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews