Saat Salat Taraweh, Sebuah Masjid di Australia Diteror Bom Gas

Saat Salat Taraweh, Sebuah Masjid di Australia Diteror Bom Gas

Petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api yang membakar sebuah mobil di luar masjid di Perth. (Foto: WaToday)

BATAMNEWS.CO.ID, Perth - Sebuah ledakan dari sebuah mobil terdengar di luar Masjid Thornlie di Perth, Australia, pada Selasa (28/6/206) malam. Selain itu ditemukan sebuah aksi vandalisme bernadakan anti-Islam.

Menurut pihak kepolisian, tampak tiga orang menyusuri gang, setelah api mulai membesar. Nyala api tersebut diketahui dipicu oleh gas yang diledakkan di dalam sebuah mobil.

Pesan anti-Islam tertulis di sebuah dinding. Beberapa petugas pemadan kebakaran dengan cepat datang ke lokasi dan memadamkan api.

Pada saat itu komunitas Muslim di Perth tengah menjalankan salat taraweh, delapan hari lagi menjelang akhir dari bulan Ramadan.

Salah seorang saksi, yang disebut sebagai Ahmed, yang menggambarkan suasana mencekam kala itu. 

Sejumlah orang yang tengah salat sempat kaget. "Sepuluh menit kemudian kami mendengar sirene," katanya seperti dilansir WAToday.

Sebuah video amatir memperlihatkan pemadam kebakaran tengah memadamkan api yang membakar mobil 4WD. Sedangkan di depannya terdapat tulisan grafiti “F --- Islam." 

Menurut Ahmed, peristiwa itu di sekitar sebelah kiri masjid.  "Itu tampak seperti bom bensin dan itu tampak satu jendela telah dipecahkan," katanya.

Ada empat kendaraan yang mengalami kerusakan. Keempat kendaraan itu diantaranya, Toyota Prado, Honda Legenda, Volkswagen Passat dan Toyota Corolla - semua rusak. 

Prado itu sengaja dibakar. Departemen Kebakaran dan Layanan Darurat berhasil memadamkan api sebelum merebak ke yang lain.

Seorang karyawan setempat, Chris Tallentine, mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Sembari memposting foto dirinya di tempat kejadian pada halaman Facebook-nya, ia menulis pesan “Komunitas Muslim dari Thornlie, saya ikut merasa prihatin dengan apa yang Anda (Muslim) rasakan serangan seperti ini. Sesungguhnya ini adalah serangan terhadap kita semua."

Ada sejumlah insiden yang berkaitan dengan aksi serupa di beberapa masjid di Australia bagian Barat (WA), dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya sebuah kepala babi ditemukan di sebuah Universitas masjid WA pada bulan Desember 2015, sementara masjid di Rockingham ditargetkan dengan cat pada tahun 2014. Kemudian Masjid Thornlie ditargetkan dengan grafiti yang identik pada tahun 2014.

Ahmed mengatakan insiden itu menunjukkan kenaikan eskalasi serangan terhadap Muslim Australia. Ia pun secara telah mengalami.

Ahmed telah berdoa di masjid Sungai Selatan tapi beralih ke Thornlie setelah ia mengatakan kepala dan darah babi dilemparkan ke masjid.

Masjid Thornlie melekat ke sekolah dan duduk di tengah-tengah daerah perumahan. Untuk alasan ini, Ahmed mengatakan dia yakin akan lebih aman untuk berdoa di sana bukannya Sungai Selatan.

"Semua orang cukup terkejut, Syekh dan para pemimpin Muslim berada di sana dan berkata mendengarkan bagaimana kita menanggapi, mari kita mengabaikan tulisan, mari kita tidak mengambil langkah-langkah drastis," katanya.

"Saya tidak benar-benar mendapatkan takut dengan yang hal itu hanya konyol tapi untuk bom bensin yang cukup menakutkan," katanya.

"Beberapa teman saudara saya memakai syal dan beberapa dari mereka benar-benar kaget, mereka mengatakan akan tetap tinggal di rumah," katanya.

 

[snw]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews