Heboh Perburuan Kapal Flor De La Mar

Inilah Legenda Kapal Emas Penakluk Malaka

Inilah Legenda Kapal Emas Penakluk Malaka

Lokasi perjalanan dan lokasi karamnya Kapal Flor De La Mar. (foto:net)

Beberapa bulan belakangan, para pemburu harta karun dunia beramai-ramai mencari lokasi karamnya kapal berisi harta yang tak ternilai di Kapal Flor De La Mar. Harta itu sebagian besar adalah milik kerajaan Malaka yang ditaklukkan oleh Portugis dan armadanya. Dalam perjalanan kembali ke Portugis, kapal legendaris itu karam dihantam gelombang dan badai di sekitar perairan antara Selat Malaka dan perairan Kepri. Inilah kisahnya.

Kapal Flor De La Mar dibuat di Lisbon pada tahun 1502. Disebutkan, itu adalah kapal terbaik yang pernah dibuat zaman itu. Kapal seberat 400 ton itu dibuat untuk menjelajahi Samudera India. Beratnya tersebut adalah dua kali lipat berat kapal pada masanya.
Seperti dikutip dari wikipedia, kapal ini membawa pelayaran dari Portugis ke India dalam tahun 1502, dibawah arahan kapten Estevão da Gama, saudara sepupu Vasco da Gama.
Pelayaran balik ke Portugis dalam tahun 1503 telah mengalami kerusakan, dengan banyaknya muatan rempah-rempah membuat membuat Kapal Flor De La Mar kesulitan berlayar.
Saksi yang melihat melaporkan terdapat kebocoran pada kapal dan terpaksa diberhentikan untuk diperbaiki di dekat Pulau Mozambique selama dua  bulan.
Pada 1505, Flor De La Mar kembali berlayar di bawah Kapten João da Nova, yakni di bawah misi Armada India Portugis ke-7 (Almeida, 1505), disamping pelayaran bersama 22 kapal yang lain.
Dalam perjalanan pulang pada tahun 1506, Flor De La Mar sekali lagi mengalami masalah di Terusan Mozambique. Sekali lagi kebocoran terjadi, maka ia terpaksa dihantar kembali ke dok di Pulau Mozambique untuk perbaikan yang panjang. Kapal ini terpaksa didokkan di terusan untuk lebih kurang 10 bulan. Nova mencoba membawanya keluar berkali-kali, tetapi kapal ini terus berada di dalam masalah.
Flor De La Mar dan kaptennya Nova yang dalam kekecewaan akibat terhambat di Mozambique, akhirnya selesai memperbaiki kapal pada Februari 1507 atau -hampir setahun selepas Flor De La Mar meninggalkan India.
Setelah itu, kapal legendaris itu terlibat dalam beberapa pertempuran laut yang berhasil dimenangkan.
Dalam tahun 1510, di bawah arahan Afonso de Albuquerque, Flor De La Mar diberi kepercayaan untuk mengepalai rombongan kapal Portugis yang akan menaklukkan Malaka pada tahun 1511.
Setelah itu, beserta harta rampasan dari Malaka, kapal itu berlayar kembali. Namun, di tengah perjalanan, kapal itu hilang beserta harta rampasan yang rencananya akan diserahkan kepada Raja Portugis. Selain harta rampasan dari Malaka, juga terdapat hadiah dari Kerajaan Siam (Thailand) kepada Raja Portugal.
Berikut adalah salah satu laporan terkait hilangnya kapal Flor De La Mar dalam bahasa Melayu.
"Selepas merampas harta, Portugis kembali belayar ke Goa di bawah arahan Alfonso de Albuquerque dengan 4 kapal yang lain dan tongkang. Cuaca adalah baik dengan laut yang tenang apabila tiba-tiba ketika belayar pada waktu malam di sepanjang pesisir pantai Sumatera, kapal telah diserang oleh taufan yang dahsyat dengan ombak yang besar dan panah petir. Cuba untuk mencari perlindungan di pantai, Capitan lama dan gemilang telah menjadi kapal karam di pantai. Tubuh busuk dan lamanya itu terbuka sendiri dan kapal telah terbelah mejadi 2 bahagian. Bahagian belakang tenggelam sepenuhnya dibawah pasir dan akhirnya dimusnahkan oleh ombak.
Di dek, Albuquerque berusaha menyelamatkan anak perempuan dari salah seorang hambanya yang sedang menunggu ajal. Dalam situasi penuh dahsyat, sampan siar dari kapal terdekat, The Trinity, berjaya menyelamatkan Albuquerque dan beberapa orang Portugis, 5 jumlahnya. Namun, kapal tersebut telah hilang sepenuhnya dengan kekayaan barangan muatannya dan lebih 400 orang laki-laki...Dengan Flor do Mar hilang akan harta karunnya untuk Raja, emas, mutiara, berlian dan batu permata. Antara kesan-kesan peribadi Gabenor dua singa dalam loyang dan gelang sihir yang terkenal Raja Sabandar... "
Akibat dari amukan cuaca itu, Kapal Flor De La Mar tidak dapat bertahan lalu tenggelam dan karam di lautan. Kejadian itu terjadi malam 20 November 1511. Laksamana Afonso de Albuquerque selamat dengan bantuan rakit.
"Tidak ada apa yang terselamat kecuali mahkota dan pedang emas dan cincin bertakhta batu delima yang disampaikan oleh Raja Siam kepada Raja D. Manuel. Antara yang hilang, Afonso de Albuquerque sangat berduka kebanyakan semua gelang yang dia telah temui di Naodabegea, yang dia mendapat anugerah kepujian untuk ditunjukkan kepada raja, dan empat (atau enam) singa gangsa dari Sultan Melaka yang dia berhasrat untuk menguburinya sendiri (membuangnya tidak mahu disimpan lagi)".
Lokasi bangkai kapal masih terus menjadi kontroversi sehingga ke hari ini. Portugis mengatakan bangkai kapal dan segala isinya termasuk limpahan hartanya masih tetap milik Portugis. Sementara Malaysia mengklaim kapal itu datang ke Melaka kosong dan menunjukkan segala muatan kapal dan harta karun adalah milik kerajaan negeri Melaka yang dirampas Portugis.
Indonesia juga mengklaim bahwa sejarah kapal karam menyatakan kedudukan kapal karam itu jelas berada di perairan negaranya. Robert Marx, pencari harta karun Amerika berkata, dia telah menghabiskan 20 juta dollar Amerika dalam projek untuk membawa Flor de la mar ke permukaan. Menurutnya, Flor De La Mar adalah kapal yang telah hilang di lautan, yang menampung 200 tong dipenuhi batu permata berharga, berlian dari ukuran setengah inci hingga sebesar genggaman manusia.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews