BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Waduk (Dam) air baku Sei Ladi sebagai salah satu sumber air di Batam, terlihat kembali menyusut. Di tengah-tengah dam, sudah tampak tanah yang menyembul.

Belum diketahui penyebab dam tersebut susut. Sementara intensitas hujan di Batam bisa dikatakan yakni normal seminggu sekali.

Di sekeliling Dam, tampak bekas batas susutan air. Penyusutan diperkirakan kurang dari satu meter, dari air ke batas bekas air yang masih tampak lembab.

Kemudian, bukit yang melingkari dam, arah Baloi View, tampak dibabat dan hampir rata. Bisa jadi kekeringan akibat pemotongan hutan dan bukit sehingga penyerapan air menjadi tidak optimal.

"Saya tidak tahu pasti penyusutan berapa meter, saya bertugas sebagai operator perbaikan saja. Tapi menurut saya, pembabatan hutan di samping ada pengaruhnya kepada penyerapan air," ujar seorang operator yang dijumpai di kantor Dam Sei Ladi, Rabu (11/5/2016) siang.

Lalu, di seputaran jembatan yang membelah Dam Sei Ladi, tampak pohon-pohon yang mengering, disebabkan oleh kebaran beberapa waktu lalu.

Saat ini ada enam dam di Kota Batam, yakni Sei Harapan yang memiliki volume 3.637.000m3, Sei Ladi 9.448.000m3, Baloi, Mukakuning 13.147.000m3, Nongsa 724m3, dan Duriangkang 78.560.000 m3.

(edo)