Sidang Pembunuhan Dian Milenia

Mengejutkan! Ini Keterangan Saksi yang Melihat Siswi SMAN 1 Dicegat di Jalan

Mengejutkan! Ini Keterangan Saksi yang Melihat Siswi SMAN 1 Dicegat di Jalan

Saksi dalam kasus pembunuhan Dian Milenia. (foto: edo/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sidang kasus pembunuhan Dian Milenia (16) siswi SMAN 1 Batam dengan terdakwa Wardiaman Zebua, kembali digelar di PN Batam, Selasa (19/4/2016). Kali ini, jaksa menghadirkan saksi dari pihak keluarga dan orang yang pernah melihat siswi SMAN 1 Batam diberhentikan di jalan.

Mustika Wati, menjadi saksi pertama. Wanita ini merupakan istri dari Noven, paman Dian Milenia.

Dalam memberikan keterangan, Mustika Wati mengatakan kalau pada hari Sabtu (26/9/2015) lalu, ia bersama suami dan anaknya sedang berada di rumah. Sekitar pukul 18.00 WIB, suaminya mendapat telepon dari kakaknya Isna, yang mengatakan kalau Dian Milenia belum pulang.

"Suami saya dapat telpon dari kakaknya, yang mengatakan kalau Nia belum pulang sampai sore itu. Kemudian saya bersama suami dan anak pergi ke rumah kakak selepas magrib," kata Wati.

Setelah sampai di rumah kakak suaminya, sekitar pukul 19.00 WIB, dia pergi mencari Nia ke sekolahnya bersama suami dan anaknya yang paling kecil. Namun mendapati sekolah yang telah gelap.

Kemudian, mereka pergi ke arah Tiban melewati lampu simpang empat Sekupang. Tidak jauh dari lampu merah, Wati melihat satu unit sepeda motor Honda Beat orange di pinggir jalan.

"Saya pergi mencari bersama suami dan anak saya ke sekolah, tapi tidak ada. Kemudian kami ke Tiban, berencana ke tempat teman suami untuk minta tolong. Tapi tidak jauh dari lampu merah, saya melihat motor Honda Beat di pinggir jalan," terang Wati.

Melihat motor tersebut, mereka menghampiri motor tersebut. Untuk memastikan kebenaran motor tersebut milik korban, mereka menghubungi orangtua korban dan menanyakan nomor polisi.

"Untuk memastikan kami telpon keluarga. Ternyata memang benar itu motor yang biasa dipakai Nia," ujar Wati.

Setelah Ssaksi pertama memberikan keterangan, kembali dihadirkan saksi kedua yaitu Nadia. Wanita ini pernah diberhentikan oleh seseorang dan juga melihat ketika seorang siswi SMAN 1 bersama seorang pria di jalan depan Perumahan Delta Villa pada 26 September 2015 atau di hari Dian Milenia dinyatakan belum pulang ke rumah.

Nadia, mengatakan kalau ia pernah diberhentikan oleh seseorang pada 5 September 2015, ketika ia hendak pergi mengajar di salah satu SMP di Baloi Persero.

Sebelumnya ia berangkat dari Perumahan Delta Villa, menuju sekolahnya. Tiba-tiba dalam perjalanan ia dipepet oleh seorang yang tidak ia kenal di daerah Baloi View.

Orang tersebut bertanya kepadanya saat kendaraan masih melaju. "Plat nomor kamu ini tidak asli ya," ujar saksi, yang masih mengingat pertanyaan orang tersebut.

Tidak lama kemudian, orang tersebut menyuruh Nadia berhenti dan menanyakan kesalahan saksi. Kemudian orang tersebut meminta surat-surat motor. Tapi, sebelum Nadia memberikan STNK, ia sempat bertanya identitas orang tersebut.

"Dia malah marah kepada saya dan mengatakan ingin saya tilang atau saya bawa ke pos," kata Nadia menjelaskan.

Nadia mengatakan, orang yang memberhentikannya dengan ciri-ciri memakai jaket kulit berwarna gelap, memakai masker, alis mata tebal, sepatu hitam dan sepeda motor Mio J warna biru.

Setelah melihat STNK, orang tersebut kembali bertanya kepada Nadia, apakah dia rajin beribadah. Tapi belum dijawab oleh Nadia dan kembali orang tersebut menyakan pertanyaan yang sama.

"Orang itu bertanya apakah saya rajin sholat, tapi belum jawab, dia tanya lagi. Maka saya jawab Insya Allah. Baru orang tersebut menyerahkan STNK saya," ujar Nadia.

Lalu orang tersebut menyuruh Nadia untuk pergi, sementara orang tersebut masih dalam posisi. "Saya disuruh pergi duluan, orang itu masih disana sewaktu saya lihat dari kaca spion," kata Nadia.

Pada tanggal 26 September, Nadia yang hendak berangkat ke sekolah mengaku melihat seorang siswi SMAN 1 di tepi jalan dengan seorang yang menggunakan motor Mio J di jalan arah Batuaji ke Sekupang.

"Saya melihat ada seorang siswi dan seorang menggunakan motor Mio J di tepi jalan. Saya melihat orang tersebut sama dengan ciri-ciri orang yang pernah memberhentikan saya pada waktu lalu," terang Nadia.

Karena ia melihat itu, ia mengurungkan niatnya untuk menempuh jalan yang biasa ia lewati dan mengambil jalan ke Tiban Koperasi. Ia juga memberitahukan kepada adiknya yang bersekolah di SMAN 1 untuk berhati-hati.

(edo)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews