BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Aktivis lingkungan hidup Batam, Rumah Bakau Indonesia (RBI) bersama Pemerintah Kota Batam, Bright PLN Batam, Batam Teknologi Gas (BTG) menanam sebanyak 2.500 pohon bakau di daerah Tanjung Memban, Tanjungpiayu, Batam, Sabtu (19/3/2016).

Penanaman pohon bakau ini untuk mengembalikan fungsi hutan bakau seperti mencegah erosi. Sebab, sebanyak 250 hektar hutan bakau yang terdapat di Batam hampir semua mengalami rusak parah.

"Satu juta batang bakau yang berukuran 1 inci ke atas itu setiap tahunnya habis dipergunakan untuk membangun kelong-kelong," ujar Rizaldi, Ketua Rumah Bakau Indonesia, Sabtu (19/3/2016).

Untuk itu, sambung Rizaldi, RBI bersama Pemko, Bright PLN Batam, BTG, dan yang lainnya menanam kembali sebanyak 2.500 pohon bakau yang sudah rusak.

"Saat ini sudah 2.200 batang yang sudah tertanam, sisanya masih ada 300 batang lagi," kata Rizaldi.

Di tempat yang sama, Kepala Bagian yang menangani kerusakan lingkungan Bright PLN Batam, Ali Beta mengatakan PLN Batam dalam hal ini bertindak sebagai pengembali kerusakan hutan bakau akibat pemasangan pipa gas.

"Melalui surat edaran Kementerian Lingkungan Hidup mewajibkan menanam bakau. Kami memenuhi kewajiban dimana tananam bakau tersebut tergerus saat pemasangan pipa gas," kata Ali.

Ali menambahkan, walaupun sifatnya untuk memenuhi kewajiban, di bidang lain kami juga ingin melestarikan lingkungan. "Bisa kita lihat di Batam saat ini banyak hutan yang gundul," paparnya.

(isk)