Duh, Mesin Pesawat AirAsia Surabaya-Bandung Tiba-tiba Mati

Duh, Mesin Pesawat AirAsia Surabaya-Bandung Tiba-tiba Mati

Salah satu pesawat AirAsia. (foto:realsingapore.com)

Surabaya - Belum tuntas proses pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia nomor penerbangan QZ 8501, ada lagi kejadian yang menimpa maskapai AirAsia. Pihak AirAsia mengakui ada pesawatnya, Sabtu (3/1/2015) yang sempat mengalami masalah saat akan take off dari Bandara Juanda, Surabaya dengan tujuan Bandung, Jawa Barat.

Director Safety and Security AirAsia, Captain Raden Achmad Sadikin mengungkapkan kejadian yang dialami pesawat AirAsia itu terjadi pada pesawat dengan nomor penerbangan QZ788.

"Perlu diklarifikasi kemarin, bukan mesin mati," katanya dalam jumpa pers di Crisis Center Mapolda Jatim, Minggu (4/1/2015) malam seperti dilansir detik.com.

Sadikin menjelaskan, mesin pesawat rute Surabaya-Bandung tiba tiba mesinnya mati akibat Auxiliary Power Unit (APU) mati.

"Jadi saat akan mundur di parkiran, tiba tiba APU mati yang membuat auto shut down mesin sehingga pilot memutuskan kembali ke parkiran untuk diperbaiki dan akhirnya bisa berangkat take off," paparnya.

"Alhamdulillah bisa landing di Bandung," tutupnya.

Pesawat ini sejatinya dijadwalkan berangkat pada 3 Januari pukul 21.00 WIB. Namun harus kembali ke apron atau return to apron (RTA) dikarenakan hal teknis. Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan registrasi PK-AZC yang mengangkut total 161 penumpang itu mengalami auto shutdown pada Auxiliary Power Unit (APU) pada saat pushback. Pilot kemudian kembali ke gate dan pesawat diperiksa lebih lanjut demi alasan keamanan.

APU adalah alat yang berada di bagian belakang pesawat yang berfungsi memastikan adanya daya bagi sistem elektrik dan pneumatic saat pesawat berada di darat dan sebelum mesin utama menyala. APU memiliki sistem perlindungan yang secara otomatis akan mematikan atau melakukan shutdown APU itu sendiri ketika mendeteksi adanya malfungsi seperti overspeed, low oil pressure, masalah pada filter pelumas, atau overheating pada pelumas. Sistem perlindungan itu guna memastikan keamanan dalam operasional.

"Pengecekan lebih lanjut dilakukan oleh tim teknisi sesuai dengan standar prosedur operasional. Setelah pengecekan tahap akhir diselesaikan, pesawat bisa diterbangkan satu jam kemudian. Meskipun ada peliputan yang sensasional, namun dipastikan tidak ada isu keselamatan dan pesawat mendarat dengan selamat di Bandung," ujar Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko dalam keterangannya secara terpisah.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews