Perkembangan Inflasi Kepri Terkini: Tekanan Melandai di Tengah Momen HBKN Idulfitri

Perkembangan Inflasi Kepri Terkini: Tekanan Melandai di Tengah Momen HBKN Idulfitri

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau yang juga Wakil Ketua TPID Kepri Suryono.

Batam, Batamnews - Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengalami perlambatan inflasi pada bulan ini, tepat di tengah momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri. 

Data menunjukkan bahwa indeks harga konsumen (IHK) hanya naik sebesar 0,06% (mtm) pada bulan ini.

Mengutip BPS, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami sedikit kenaikan harga sebesar 0,09% (mtm) dan 0,04% (mtm) masing-masing, sementara Kabupaten Karimun justru mencatat deflasi sebesar 0,17% (mtm). 

Namun, secara tahunan, inflasi di Provinsi Kepulauan Riau tetap terkendali, hanya mencapai 3,04% (yoy), masih berada dalam kisaran target inflasi nasional.

Penurunan tekanan inflasi ini sebagian besar disumbangkan oleh beberapa faktor, termasuk kenaikan tarif angkutan udara selama periode HBKN Ramadhan dan Idulfitri. Kenaikan harga juga teramati pada sejumlah kelompok barang, seperti makanan, minuman, tembakau, dan perawatan pribadi. 

Namun, harga beberapa komoditas utama seperti cabai merah, daging ayam ras, kangkung, tomat, dan cabai hijau menunjukkan penurunan, didukung oleh ketersediaan pasokan yang memadai pasca perayaan HBKN.

Keberhasilan mengendalikan inflasi ini disebut sebagai hasil dari konsistensi, inovasi, dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kepri. 

Melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif), TPID telah menggelar sejumlah kegiatan, termasuk operasi pasar mudah dan gerakan pangan murah di berbagai wilayah provinsi.

Wakil Ketua TPID Provinsi Kepulauan Riau, Suryono, menyatakan bahwa ke depan, TPID akan terus mengantisipasi risiko inflasi dengan terus mendorong peningkatan produksi pangan lokal, memperkuat kerjasama antar daerah, dan memastikan distribusi pasokan terjaga dengan baik.

Meski demikian, risiko tekanan inflasi masih mengintai, terutama terkait dengan faktor cuaca, aktivitas masyarakat yang meningkat, dan permasalahan geopolitik. 

Namun, TPID bersikeras untuk terus konsisten dalam menyelenggarakan kegiatan pasar murah dan Gerakan Pangan Murah, serta terus berkoordinasi dengan pihak terkait guna memastikan ketersediaan pangan yang cukup di wilayah Kepulauan Riau.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews