Pengakuan Suami Tega Bunuh Istri di Karimun, Dipicu Sakit Hati hingga Dugaan Perselingkuhan

Pengakuan Suami Tega Bunuh Istri di Karimun, Dipicu Sakit Hati hingga Dugaan Perselingkuhan

Suami pelaku pembunuhan di Karimun. (Foto: Edo/Batamnews)

Karimun, Batamnews - Iwan (21) tega membunuh istrinya sendiri yakni, Fatmawati (19), lantaran sakit hati dan diduga telah dikhianati oleh sang istri.

Pengakuan itu disampaikan Iwan saat diwawancara oleh wartawan di Polres Karimun. Ia mengaku nekat membunuh istrinya karena sudah tidak tahan lantaran sakit hati yang telah lama ia pendam, dan mereka sering terlibat pertengkaran dalam rumah tangganya.

"Sakit hati, sebab, karena setiap saya pulang kerja dia tidak pernah masak, sehingga saya makan sendiri. Saat saya suruh masak, cuci baju, tapi dia (korban) bilang kalau bukan babu," ujar Iwan, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca juga: Pembunuhan Ibu Muda di Kundur, Kapolres: Pelaku Cekik dan Tusuk Leher Korban dengan Patahan Sikat Gigi

Setiap terjadinya pertengkaran dalam rumah tangganya, pelaku menyebutkan bahwa ibu mertuanya selalu ikut campur. Bahkan lebih parah lagi untuk menyuruh anaknya untuk mencari laki-laki lain.

Sehingga, sakit hati yang telah dipendam oleh pelaku akhirnya diluapkan dengan cara yang salah, dan membuat istrinya meregang nyawa ditangannya sendiri. Hal itu juga dipicu rasa cemburu pelaku yang menduga bahwa istrinya berselingkuh dengan laki-laki lain.

Pelaku pernah memergoki istrinya berhubungan dengan seorang pria, bahkan di rumah pun melakukan panggilan video.

Baca juga: Unit Reskrim Polsek Kundur Barat Berhasil Amankan Terduga Pelaku Pembunuhan Istri

"Yang pertama, saya jumpainya di hotel dengan jantan (laki-laki) lain, kedua dia pergi jalan dengan cowok tu, ketiga dia telponan video call, terakhir gitu juga telepon video. Disitulah saya tak akan maafkan dia lagi," ujar Iwan.

Meskipun besarnya rasa sakit hati Iwan yang berujung membunuh istrinya. Rasa penyesalannya tetap ada, sebab harus berpisah dengan anaknya. Usia pernikahan yang telah berlangsung selama empat tahun, harus kandas.

"Menyesal, memiliki anak, tapi sekarang jauh dengan anak. Kemarin masih bersama-sama dengan anak, sekarang tidak bisa lagi," kata Iwan dengan tertunduk.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews