ADOB Klarifikasi Isu Pungli Terhadap Penumpang yang Muntah di Mobil Driver Online di Batam

ADOB Klarifikasi Isu Pungli Terhadap Penumpang yang Muntah di Mobil Driver Online di Batam

Para driver transportasi online yang tergabung dalam ADOB saat mendatangi kantor Batamnews, 9 Februari 2024 (Foto: Batamnews)

Batam, Batamnews - Asosiasi Driver Online Batam (ADOB) mengambil langkah cepat dengan memberikan klarifikasi mengenai dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh seorang driver terhadap penumpangnya di Penuin, Lubuk Baja, Kota Batam, Kepulauan Riau. Isu yang beredar beberapa hari lalu tersebut menimbulkan kegaduhan, khususnya di kalangan pengguna jasa transportasi online.

Menurut Sekretaris ADOB, Gusril, kejadian yang menimpa salah satu driver dan penumpangnya tersebut bukanlah sebuah pungutan liar. Ia menjelaskan bahwa uang sebesar Rp 300 ribu yang diberikan oleh penumpang adalah hasil dari kesepakatan bersama setelah penumpang tersebut muntah di dalam mobil.

"Ini bukan pemalakan atau pungli, terima kasih kami sudah diterima dengan baik," ungkap Gusril saat berkunjung ke kantor redaksi Batamnews.co.id.

Gusril menambahkan bahwa pemberitaan seputar insiden tersebut telah memberikan dampak negatif terhadap anggota ADOB, terutama terhadap Dedi Ardiansah, driver yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.

Dedi sendiri menjelaskan bahwa dirinya tidak langsung meminta uang ganti rugi kepada penumpang, melainkan menawarkan solusi untuk pergi ke salon mobil, yang biayanya bisa mencapai lebih dari Rp 300 ribu.

"Saya awalnya tidak minta duit, tapi saya ajak ke salon, karena kalau ke salon bisa kena lebih dari Rp 300 ribu. Saya juga tidak tahu, saya tanya teman katanya sekitar itu. Akhirnya dikasih Rp 300 ribu itu," ujar Dedi.

Dari pihak penumpang, Devraht mengaku tidak terima dengan tuntutan tersebut dan menuding adanya pungutan liar, meskipun menurutnya muntahan tersebut telah dibersihkan sampai bersih.

"Muntahnya sedikit saja dan itu sudah dibersihkan sampai bersih, nah orangnya minta uang buat cuci mobil Rp 300 ribu," kata Devraht kepada Batamnews.co.id.

ADOB berharap kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak, baik driver maupun pengguna jasa, untuk meningkatkan kualitas pelayanan transportasi online.

Gusril juga berharap aplikasi transportasi online, khususnya Maxim, dapat lebih responsif terhadap masalah yang dihadapi para driver, agar kedepannya situasi serupa dapat dihindari atau diselesaikan dengan lebih baik.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews