KM. Putra Harapan Baru Tenggelam di Perairan Berakit, ABK Selamat dengan Papan

KM. Putra Harapan Baru Tenggelam di Perairan Berakit, ABK Selamat dengan Papan

Kapal penangkap ikan, KM. Putra Harapan Baru, mengalami musibah dan tenggelam di perairan sekitar Berakit

Bintan, Batamnews - Kapal penangkap ikan, KM. Putra Harapan Baru, mengalami musibah dan tenggelam di perairan sekitar Berakit pada Sabtu, 3 Februari 2024 kemarin. Anak Buah Kapal (ABK) terpaksa menyelamatkan diri dengan sepotong papan setelah kapal mereka dihantam oleh ombak besar dan gelombang tinggi.

Kasi Humas Polres Bintan, Iptu Missyamsu Alson, membenarkan insiden tersebut. Menurut keterangan Kasi Humas, seluruh ABK berhasil diselamatkan oleh nelayan yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian.

Iptu Alson menjelaskan kronologis penyelamatan, di mana pada pagi hari Sabtu, 3 Februari 2024, Polsek Gunung Kijang dan Satpolairud Polres Bintan menerima informasi dari masyarakat bahwa empat orang terdampar di laut dan berhasil diselamatkan oleh nelayan. 

Baca juga: Pulau Dendun kini Dapat Menikmati Listrik 24 Jam Berkat Genset 200 KVA

Personel Satpolairud dan Polsek Gunung Kijang segera menuju lokasi di sekitar pantai Malang Rapat dan menemukan keempat korban di tepi pantai.

Keempat orang tersebut kemudian dievakuasi ke puskesmas terdekat untuk pemeriksaan kesehatan. "Setelah diperiksa oleh tim medis, korban dinyatakan dalam keadaan sehat," ungkap Iptu Alson.

Selanjutnya, petugas melakukan wawancara dengan Nakhoda Kapal KM. Putra Harapan Baru, saudara Handay Yadi. Menurut keterangan Nakhoda, kapal tersebut pecah akibat diterjang ombak kuat dan akhirnya tenggelam. 

Nakhoda dan ABK berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan pecahan papan. "Korban saat ini telah dipulangkan ke rumah keluarganya di Tanjung Pinang," tambah Kasi Humas.

Iptu Alson memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat nelayan agar selalu memperhatikan faktor keselamatan saat melaut. 

Baca juga: Dua Speedboat Tabrakan di Pelabuhan STG Karimun, Penumpang Selamat

Jika cuaca buruk dengan angin kencang dan ombak tinggi, disarankan untuk tidak memaksakan diri melaut. Hal serupa juga berlaku bagi kapal pengangkut lainnya; jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk berlayar, sebaiknya tidak dipaksakan. 

Peralatan keselamatan di laut juga harus selalu standby. "Dalam keadaan seperti ini, ingatlah bahwa keselamatan jiwa adalah segalanya," imbau Iptu Alson.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews