KRI Frans Kaisiepo 368 Berlabuh di Batam Setelah Misi Perdamaian di Lebanon

KRI Frans Kaisiepo 368 Berlabuh di Batam Setelah Misi Perdamaian di Lebanon

Setelah 14 bulan menjalankan misi perdamaian PBB di Lebanon, KRI Frans Kaisiepo 368 kembali ke Indonesia, merapat di Pelabuhan Batuampar, Kota Batam pada Kamis, 1 Februari 2024. 

Batam, Batamnews – Setelah 14 bulan menjalankan misi perdamaian PBB di Lebanon, KRI Frans Kaisiepo 368 kembali ke Indonesia, merapat di Pelabuhan Batuampar, Kota Batam pada Kamis, 1 Februari 2024. 

Kedatangan kapal perang buatan dalam negeri ini diwarnai dengan penghormatan militer yang meliputi pemutaran lagu kebangsaan oleh Lettu Laut (KH) Deny Effendy dan 17 tembakan meriam.

Komandan KRI Frans Kaisiepo 368, Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh, beserta awak kapal disambut dengan antusiasme tinggi dan upacara pengalungan bunga sebagai simbol selamat datang di tanah air. Kedatangan mereka di Batam menandai pertama kalinya mereka menginjakkan kaki di Indonesia setelah misi di Timur Tengah.

Baca juga: Sebelum Jalankan Misi Perdamaian KRI Diponegoro Berlabuh di Batam 

Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh mengaku bahwa pelabuhan Batuampar, Batam, merupakan tempat pertama kapal bersandar sekembalinya dari misi perdamaian tersebut. 

"Hari ini dan detik ini saya masuk ke Indonesia," ujarnya.

Ia pun mengisahkan pengalamannya selama bertugas di Lebanon guna menjaga perdamaian di Timur Tengah tersebut. Setelah singgah sebentar di Batam, KRI Frans Kaisiepo 368 masih akan melanjutkan pelayaran menuju Jakarta. 

Baca juga: KRI Lepu-861 Beraksi Cepat, Menyelamatkan ABK KLM. Alinza III dari Kecelakaan Laut

Barulah setelah itu, kapal akan kembali ke markas besar armada di Surabaya sembari melakukan pemeliharaan menyeluruh setelah lama berlayar bertugas.

"Setelah dari Batam maka kita akan lanjut berlayar ke Jakarta, disana akan disambut oleh Panglima TNI dan terakhir kembali ke Surabaya, karena home base kita di Surabaya," tuturnya.

Ia menambahkan, setibanya di Surabaya personel awak kapal juga akan diberi masa libur selama seminggu guna melepas lelah. Setelah itu, mereka akan kembali beraktivitas seperti biasa demi kesiapan operasional kapal perang produksi dalam negeri tersebut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews