Hiperglikemia: Mengenal Penyebab dan Dampak Gula Darah Tinggi

Hiperglikemia: Mengenal Penyebab dan Dampak Gula Darah Tinggi

Ilustrasi pengecekan gula darah.

Batam, Batamnews - Hiperglikemia, kondisi gula darah tinggi, menjadi perhatian khusus dalam dunia kesehatan terutama bagi pengidap diabetes. 

Kondisi ini terjadi ketika glukosa menumpuk dalam darah akibat kekurangan insulin atau ketidakmampuan tubuh memanfaatkan insulin dengan efektif (resistensi insulin). Penanganan yang tidak tepat terhadap hiperglikemia dapat merusak saraf, pembuluh darah, jaringan, dan organ penting.

Penyebab Utama Hiperglikemia

- Resistensi Insulin: Resistensi insulin, kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin secara efektif, adalah penyebab utama gula darah tinggi. Kondisi ini sering terkait dengan kegemukan, inaktivitas fisik, pola makan tidak sehat, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
  
- Masalah Pankreas: Kerusakan pankreas dapat menghambat produksi insulin, menyebabkan hiperglikemia. Penyakit autoimun, pankreatitis kronis, kanker pankreas, dan fibrosis kistik adalah beberapa kondisi yang mempengaruhi fungsi pankreas.

Faktor Sementara Penyebab Hiperglikemia

- Stres Fisik dan Emosional: Stres fisik akibat penyakit atau cedera dan stres emosional dapat meningkatkan kadar kortisol atau epinefrin, yang menyebabkan naiknya gula darah.
  
- Dehidrasi: Dehidrasi dapat meningkatkan konsentrasi gula dalam darah, yang berisiko memperburuk hiperglikemia.

Hiperglikemia pada Pengidap Diabetes

- Keseimbangan Makanan dan Obat: Pada pengidap diabetes, ketidakseimbangan antara asupan makanan dan dosis obat diabetes dapat menyebabkan hiperglikemia.
  
- Konsumsi Pemanis Buatan: Beberapa pemanis buatan dapat meningkatkan kadar gula darah, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
  
- Obat-obatan Tertentu: Steroid dan beberapa obat lain dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan.

Mengenal Gejala dan Pencegahan

- Fenomena Fajar: Kenaikan gula darah di pagi hari akibat pelepasan hormon seperti kortisol.
  
- Menstruasi: Beberapa wanita pengidap diabetes mungkin mengalami penurunan sensitivitas insulin menjelang menstruasi.
  
- Kurang Tidur: Kurangnya kualitas tidur dapat menghambat kontrol glukosa dan sensitivitas insulin pada pengidap diabetes tipe 2.

Dokter memiliki peran penting dalam membantu pasien mengelola diabetes dan mencegah episode hiperglikemia. Perubahan rejimen pengobatan, rencana makan, atau rutinitas olahraga mungkin diperlukan untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews