Perempuan Pemberani anak Raja Yordania Berangkat ke Gaza Palestina ditengah Perang

Perempuan Pemberani anak Raja Yordania Berangkat ke Gaza Palestina ditengah Perang

Putri Salma binti Abdullah II (Foto: Instagram)

Jakarta, Batamnews - Meski memiliki status sebagai anggota keluarga inti kerajaan, Letnan Satu Putri Salma binti Abdullah II dari Angkatan Udara Kerajaan Yordania mengambil langkah berani dengan terjun langsung ke wilayah Gaza, Palestina, untuk memberikan bantuan kepada warga sipil yang menjadi korban serangan militer Israel pada Jumat, 15 Desember 2023.

Berdasarkan laporan yang dikutip dari VIVA Militer, Putri Salma telah terbang ke Gaza dengan tujuan untuk menyelesaikan pengiriman kelima pasokan medis ke Rumah Sakit Lapangan Yordania. 

Sebagai prajurit Angkatan Udara Kerajaan Yordania, wanita berusia 20 tahun ini adalah salah satu awak pesawat angkut militer Yordania yang diberangkatkan ke Palestina.

Baca juga: Innalilahi wainnailaihirajiun: Mahasiswi Korban Erupsi Marapi, Zhafira yang Videonya Viral Meninggal Dunia

Pesawat militer Yordania yang diketahui membawa sejumlah kotak berisi peralatan medis dan terapeutik berhasil ditransfer ke Gaza. Selain misi pengiriman bantuan perlengkapan medis, Putri Salma bersama dengan para tentara Yordania yang mendampinginya juga ditugaskan untuk memastikan keamanan rumah sakit di wilayah tersebut.

Putri Salma adalah putri kedua dari Raja Yordania, Abdullah II, yang memerintah sejak Februari 1999. Lahir di Amman pada 26 September 2000, Putri Salma bergabung dengan Akademi Militer Kerajaan pada tahun 2018. 

Keberaniannya dalam mengambil tindakan konkrit dan dedikasinya terhadap tugas militer tercermin saat ia berhasil menamatkan pendidikan militer pada tahun 2020, menjadikannya pilot jet wanita pertama di Angkatan Udara Kerajaan Yordania.

Baca juga: Raja Rafiza Berkomitmen Lanjutkan Pembangunan di Karimun Melalui Aspirasi Rakyat

Saat ini, wilayah Gaza dan Tepi Barat terus mengalami serangan masif dari militer Israel. Lebih dari 18.000 warga sipil Palestina dilaporkan tewas, sementara 50.000 lainnya mengalami luka-luka. 

Gaza, yang menjadi sasaran serangan udara pasukan zionis, mengalami kerusakan parah dengan sekitar 15 persen bangunan di wilayah tersebut dipastikan hancur. Situasi ini memerlukan upaya kolaboratif dan bantuan internasional untuk meredakan penderitaan dan memulihkan kehidupan di wilayah yang terdampak.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews