Dinas Bina Marga Batam Siap Terapkan Pompa Air Raksasa Guna Atasi Banjir

Dinas Bina Marga Batam Siap Terapkan Pompa Air Raksasa Guna Atasi Banjir

Banjir yang sempat menggenangi Kota Batam beberapa waktu lalu. (Foto: Asrul/Batamnews)

Batam, Batamnews - Problem banjir terus menjadi perhatian serius di penghujung tahun di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Fenomena ini hampir tiap tahun menjadi permasalahan yang tak kunjung terselesaikan. Saat hujan turun, kabar banjir kerap kali menjadi sorotan utama.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM-SDA) Kota Batam, Suhar, secara intens mempertimbangkan persoalan banjir yang terus menjadi perhatian tiap harinya. Geografi Batam yang terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi laut serta elevasi yang rendah, menjadi tantangan tersendiri dalam mengatasi masalah banjir.

Dalam upaya menangani hal ini, Suhar mengungkapkan bahwa pihaknya tengah merancang solusi besar. Solusi tersebut mengusung teknologi pompa air yang serupa dengan yang diterapkan di Jakarta.

Baca juga: Pipa di Kepri Mall Batam Meledak, Semburkan Air Hingga Banjiri Jalan

"Saat ini, kita sedang merencanakan penggunaan sistem pompa air. Ini adalah langkah yang kami rencanakan karena anggaran masih menjadi kendala. Meskipun demikian, kita sudah mengajukan anggaran untuk memulai penyelesaian di satu-dua titik," ujar Suhar.

Ia menjelaskan bahwa sistem pompa yang direncanakan jauh berbeda dengan pompa air biasa yang ada di rumah. Pompa yang dimaksud adalah jenis pompa sedot air dengan kapasitas yang besar. Pompa ini akan secara otomatis aktif saat air laut meninggi dan menutup saluran air.

"Dalam hal ini, jangan bayangkan seperti pompa Sanyo yang biasa ada di rumah. Pompa yang kami maksud memiliki kapasitas besar, bahkan beberapa orang bisa masuk ke dalamnya, itulah ukurannya," terangnya.

Baca juga: Warga Bengkong Sadai Batam 5 Bulan Berjuang Atasi Banjir, Ini Respon Pemerintah

Rencananya, sistem pompa ini akan diterapkan di beberapa lokasi dengan karakteristik yang serupa, yakni sejajar dengan pasang air laut. Lokasi-lokasi tersebut meliputi Jodoh, Batuaji, dan Sagulung. 

Seringkali, banjir terjadi di tempat-tempat ini karena tidak seimbangnya kecepatan aliran air dengan jumlah air yang datang.

"Contohnya, mengapa jalan utama Batuaji sering tergenang? Hal ini disebabkan oleh saluran pembuangan Batuaji yang semuanya bermuara di Sagulung dan menghadap ke laut. Kita hanya mengandalkan gaya gravitasi, walaupun air kami buang, tetapi tidak segera, terutama saat hujan deras bersamaan dengan pasang air laut," terangnya.

Baca juga: Sedang Berlangsung, Pembangunan Parit Baru di Sei Nayon Batam Jadi Solusi Atasi Banjir

Selain rencana sistem pompa, Suhar juga menegaskan bahwa pihaknya sedang menyelesaikan sejumlah drainase sekunder yang berkaitan dengan pembuangan air. Meskipun begitu, ada beberapa kendala yang dihadapi, terutama terkait dengan ketidakmampuan alat berat untuk masuk ke lokasi akibat padatnya permukiman.

"Saat ini, beberapa bulan terakhir masih terjadi banjir karena progres penyelesaian proyek belum mencapai tahap yang diinginkan. Upaya yang bisa kami lakukan dalam jangka pendek adalah memastikan kinerja drainase tetap optimal melalui normalisasi. Alat yang kami miliki selalu bekerja dan tidak pernah berhenti. Ini adalah upaya jangka pendek yang kami lakukan," paparnya.

Suhar berharap dengan penerapan sistem pompa yang direncanakan dan penyelesaian drainase sekunder yang terus ditingkatkan, banjir di Batam dapat diminimalisir sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews