Batam, Batamnews - Humas Air Batam Hilir, Ginda Alamsyah, dengan tegas menyatakan komitmennya terhadap penyelesaian perbaikan pipa air yang mengalami kebocoran di Baloi. Menurutnya, tim pekerjaan terus mengupayakan penyelesaian tanpa henti, berupaya untuk mempercepat proses normalisasi keadaan.

"Pekerjaan kami lakukan secara terus-menerus tanpa henti guna mengejar penyelesaian masalah ini dan memulihkan situasi ke kondisi semula," ucap Ginda Alamsyah, saat dihubungi Batamnews, Sabtu, 2 Desember 2023.

Proses perbaikan terus digenjot oleh tim teknis Air Batam Hilir dengan harapan agar kondisi tersebut dapat segera teratasi. Hal ini sebagai respons atas kebocoran pipa induk yang mengalami kerusakan akibat tertimpa oleh alat berat yang terpengaruh oleh tingginya curah hujan. 

Baca juga: Air Batam Hilir Gerak Cepat Atasi Dampak Kebocoran Pipa di Lubuk Baja

Insiden tersebut menyebabkan pipa air utama di Baloi Center mengalami kerusakan serius. Terkait perkembangan proyek perbaikan, Ginda menyatakan komitmen tim Air Batam Hilir untuk terus memberikan informasi yang terbaru dan terkini kepada masyarakat seputar penyelesaian masalah ini.

"Kami berkomitmen untuk memberikan pembaruan secara teratur dan transparan kepada masyarakat terkait perkembangan pengerjaan perbaikan pipa air ini," tambahnya.

Kondisi ini menjadi fokus utama bagi Air Batam Hilir guna memastikan pengiriman air bersih dapat kembali normal sesegera mungkin di wilayah yang terdampak oleh kebocoran pipa. 

Baca juga: Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Bali Pelajari Pengoperasian dan Pemeliharaan Air di Kota Batam

Sementara itu, upaya perbaikan terus dilakukan dengan intensitas tinggi demi memastikan bahwa pelayanan air bersih bagi masyarakat dapat berjalan kembali dengan lancar. Tim teknis terus bekerja tanpa henti dalam proses normalisasi pipa air yang mengalami kerusakan di Simpang Lampu Merah Baloi, Kota Batam.

Masyarakat dengan penuh harap menantikan penyelesaian segera dari proses perbaikan ini, mengingat dampaknya yang sangat signifikan bagi kehidupan sehari-hari. Sebagian warga bahkan terpaksa membeli air kemasan dalam galon untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka setiap hari.

"Waduh parah sekali akibat dari mati air ini, sulit sekali mendapatkan air bersih," ujar salah satu warga yang terdampak.