Pemko Pekanbaru Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Harga Cabai yang Makin Pedas

Pemko Pekanbaru Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Harga Cabai yang Makin Pedas

Pedagang cabai di Pekanbaru. (Foto: istimewa)

Pekanbaru, Batamnews - Warga Pekanbaru dikejutkan dengan lonjakan harga cabai merah asal Bukittinggi yang kini mendekati Rp70.000 per kilogram. Kondisi ini tercatat pada Kamis, 9 November 2023, menyusul data yang dirilis oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru.

Cabai rawit pun tidak ketinggalan dengan harga yang telah menyentuh Rp71.714 per kilogram.

Merespons situasi mendesak ini, Pemerintah Kota Pekanbaru segera bertindak dengan merumuskan formula pengendalian harga. Strategi utama yang akan ditempuh adalah dengan mengimport cabai merah dari daerah penghasil lain yang menawarkan harga lebih terjangkau, sekaligus memberikan subsidi angkutan untuk menekan biaya.

Baca juga: Edy Natar Nasution Luncurkan Imbauan Salat Subuh Berjamaah untuk Kebangkitan Spiritual di Riau

Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, mengungkapkan bahwa pemerintah kota siap mengalokasikan anggaran Biaya Tak Terduga untuk subsidi transportasi cabai tersebut.

"Pemko Pekanbaru siap mengucurkan Biaya Tak Terduga untuk mensubsidi biaya angkut cabai dari daerah penghasil di provinsi lain. Namun, pemko harus memastikan cabai dari penghasil itu hanya untuk Pekanbaru," jelas Sekda, Kamis, 9 November 2023.

Dia menambahkan, penggunaan dana Biaya Tak Terduga ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota dalam mengatasi inflasi.

"Jika dipastikan cabai yang datang dari luar dijual di Pekanbaru, maka kami bisa memberikan subsidi biaya angkut dari daerah penghasil. Tapi jika cabai itu disebar ke seluruh Riau, kami mohon Pemprov Riau menganggarkan BTT bagi subsidi biaya angkut," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews