Krisis Sinyal Telekomunikasi di Natuna: Infrastruktur Memadai Namun Masih Bermasalah

Krisis Sinyal Telekomunikasi di Natuna: Infrastruktur Memadai Namun Masih Bermasalah

Ilustrasi Tower di Tanjungpinang.

Natuna, Batamnews - Meskipun secara infrastruktur telah mencapai tingkat yang memadai, masalah sinyal telekomunikasi di Kabupaten Natuna, khususnya di beberapa wilayah di luar pulau Bunguran, tetap menjadi kendala yang serius bagi penduduk setempat. 

Kabupaten Natuna, yang terletak di provinsi Kepulauan Riau, Indonesia, adalah sebuah wilayah strategis nasional yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat.

Dilaporkan bahwa sembilan daerah di Natuna saat ini masih mengalami "krisis" listrik, yang mengganggu kehidupan sehari-hari warganya. Daerah-daerah yang terdampak meliputi Sedanau, Pulau Tiga, Pulau Tiga Barat, Pulau Seluan, Pulau Midai, Pulau Laut, Pulau Serasan, Pulau Subi, dan Pulau Panjang. 

Baca juga: Logo Hari Pahlawan 10 November 2023, Tema Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa

Kondisi ini sangat disayangkan mengingat telah dibangun sebanyak 144 unit tower Base Transceiver Station (BTS) di wilayah tersebut. Dari jumlah tersebut, 42 unit dibangun oleh BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika, sementara 102 unit dibangun oleh pihak swasta.

Dalam hal ini, perusahaan telekomunikasi seperti Telkomsel memiliki 74 unit tower BTS, Indosat/Tri memiliki 12 unit, XL Axiata memiliki 35 unit, Smartfren memiliki 20 unit, dan Repeater Telkom memiliki 3 unit. Sayangnya, hanya 135 unit yang berfungsi dengan baik.

Setelah penyelidikan lebih lanjut, terungkap bahwa 9 tower BTS telah lama tidak berfungsi karena mengalami kerusakan. Informasi ini baru terungkap kepada publik selama kunjungan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) ke Natuna beberapa waktu lalu. 

Tower BTS yang mengalami kerusakan terletak di daerah Midai, Bunguran Barat, Serasan, Bunguran Utara, Subi, Pulau Laut, Bunguran Timur Laut, Bunguran Selatan, dan Pulau Tiga Barat.

Baca juga: Peyek, Camilan Tradisional yang Menjadi Favorit Nongkrong Malam Minggu di Kota Tanjungpinang

Marsma Budi Eko, Asisten Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika Kemenko Polhukam, menyatakan bahwa masalah utama yang perlu diatasi adalah kapasitas dan bandwidth. 

Meskipun infrastrukturnya sudah memadai, perlu komitmen dari setiap penyedia layanan telekomunikasi di Natuna untuk menyediakan sinyal yang berkualitas kepada masyarakat.

Masalah sinyal telekomunikasi di Natuna telah menjadi perbincangan selama beberapa waktu, dan seringkali disampaikan kepada pejabat pusat yang mengunjungi wilayah tersebut. Namun, hingga saat ini, belum ada solusi konkret yang diberikan. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews